NEWS WEBILOG TRIBUN BATAM

Strategi Jitu E-Commerce Batam di Tengah Pandemi Covid-19

Kajur Manajemen Bisnis Poltek Batam, Dwi Kartikasari menilai, e-commerce Batam harus lebih kreatif memanfaatkan peluang di tengah pandemi Covid-19

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
E-COMMERCE - News Webilog Tribun Batam menghadirkan Kajur Manajemen Bisnis Poltek Batam, Dwi Kartikasari, ST.,MBA sebagai pembicara terkait strategi e-commerce Batam 

Meski memiliki sejumlah keuntungan, namun model bisnis dropship memiliki sejumlah tantangan layaknya model bisnis lainnya.

"Tantangannya, margin keuntungannya kecil. Tapi risiko kerugiannya lebih kecil dibandingkan nyetok barang sendiri," tuturnya.

Salah satu jenis e-commerce yang tengah berkembang yakni marketplace. Dari segi keamanan, marketplace dinilai lebih aman.

Latar belakang perbedaan e-commerce di Batam berbeda dengan e-commerce daerah lainnya sebab adanya regulasi pemerintah untuk menciptakan level playing field di Indonesia.

"Barang-barang daerah lain sudah termasuk biaya pajak. Sedangkan barang-barang di Batam belum termasuk, jadi apabila barang itu keluar Batam, akan dikenakan PPN," terangnya.

"Kalau mau jual barang keluar Batam tanpa dikenakan pajak harus dibawah harga USD 3," tuturnya.

Komoditi produk fashion seperti tas, sepatu, tekstil dinilai akan mengalami kendala untuk dibisniskan di luar Batam. Karena membutuhkan durasi pengiriman yang lebih lama dibandingkan daerah lainnya.

Sebab adanya pengecekan barang-barang yang akan dikirimkan.

"Ini terjadi kalau sifatnya reseller, kalau manufaktur masih bisa negosiasi pembebasan karena adanya anggapan tentang produk lokal," ujarnya.

"Jadi lebih sulit dan makan durasi lebih lama. Karena kalau lama tidak menarik si pembeli. Kalau bisa pembeli pengennya cepat sampai," tuturnya.

Dwi berharap ada ketegasan dari pemerintah terkait adanya importasi langsung dari e-commerce yang tidak diberlakukannya perpajakan seperti yang telah dilakukan oleh UKM yang sudah masuk ke marketplace dan telah membayar.

Sementara itu, dikatakannya, e-commerce di luar Batam meraup untung sekitar 300 persen.

"Kesimpulannya memang saat ini kondisi Batam untuk e-commerce kurang mendukung. Tapi kita masih bisa survive dengan bermacam cara seperti melakukan cara-cara lain seperti dropshipping dengan melakukan ekspor-impor tidak lewat Batam," pungkasnya.

(TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved