DUA PERUSAHAAN DI BATAM LOCKDOWN
Dinkes Batam Minta 2 Perusahaan di Batam Lockdown, Ini Tanggapan PT Infineon Technologies
Yulis mengakui, PT Infineon tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan seluruh karyawan. Tapi operasional perusahaan sewajarnya tetap jalan.
Pantauan TRIBUNBATAM.id di lokasi, perusahaan yang berkantor pusat di Jerman ini masih beroperasi seperti biasa.
Terlihat di parkiran perusahaan, puluhan kendaraan milik karyawan terparkir rapi.
Rata-rata, kendaraan di parkiran tersebut didominasi oleh sepeda motor.
Tampak pula beberapa tenda warna putih berjejer di sekitar halaman depan perusahaan.
Saat dikunjungi sekira pukul 12.44 WIB, tak ada pekerja yang terlihat di sekitar kawasan tersebut..
Selain PT. Infineon Technologies Batam, wacana penutupan sementara yang diusulkan Dinas Kesehatan Batam juga berimbas ke PT. Philips, Mukakuning, Batam.
Ini Kata Kadisnaker Batam Soal Rencana Lockdown
Sebelumnya diberitakan, sejumlah tenaga kerja dari dua perusahaan di kawasan industri Mukakuning terpapar Covid-19.
Sedikitnya 67 karyawan PT Philips Industries Batam, dan 63 karyawan PT Infineon Technologies Batam terkonfirmasi positif Covid-19.
Kabar tersebut turut menjadi perhatian Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti.
Menurutnya, jumlah karyawan PT Philips mencapai sekitar 3.300 tenaga kerja.
Konsekuensi lockdown bagi kedua perusahaan tersebut, tambahnya, dapat berpotensi menghentikan produksi untuk sementara waktu.
"Kita cari jalan keluar apa yang terbaik," ucapnya ketika dikonfirmasi, Selasa (22/9/2020).
Bagi perusahaan yang karyawannya terpapar Covid-19, menurutnya, ada opsi lain yakni dengan mengurangi jumlah karyawan yang bekerja di kantor, dan memberlakukan kembali sistem work from home (WFH).
Selain itu, tambah Rudi, pihak perusahaan juga tengah berupaya mencegah persebaran virus Corona di lingkungan kerjanya, salah satunya adalah dengan menerapkan pemeriksaan rapid test bagi seluruh pegawai.
"Pihak perusahaan juga melakukan rapid test, mungkin dalam minggu ini selesai," ujar Rudi.