Gegara Kluster 2 PT di Muka Kuning, Batam Catat Rekor Baru; 119 Kasus Positif COVID-19
Gugus Tugas Covid-19 Kota Batam, Selasa (22/9/2020), sudah bersurat ypenutupan sementara (temporary lockdown) kawasan industri modern tertua di Batam
Penulis: ronnye lodo laleng |
Pasien terbaru bernomor 1.239 sampai1.357, berasal dari hasil temuan baru dan tracing contact erat dengan kasus sebelumnya.
Dari jumlah itu, sebanyak 105 pasien dibawa ke Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang.
Sisanya tersebar di beberapa rumah sakit, seperti RS Awal Bros, RS Elisabeth Batam, RS UD Embung Fatimah, dan RS Soedarsono Darmosoewito.
Seperti diberitakan, sehari sebelumnya, sebanyak 130 pekerja di dua perusahaan di Kawasan Industri Batamindo Mukakuning positif Covid-19.

Rinciannya, di PT Infenion Technologies Batam ada 63 pekerjanya yang terkonfirmasi positif, sedangkan di PT Philips Industries, ada 67 kasus positif.
Agar tak meluas, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusumarjadi, Selasa (22/9/2020), merekomendasikan dua perusahaan itu di-lockdown selama 14 hari.
Dia beralasan, di kawasan industri tersebut ada puluhan perusahan dengan jumlah puluhan ribu tenaga kerja.
Menurut Didi, lockdown sementara ini harus dilakukan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Batam untuk memutus penyebaran virus di kawasan industri tersebut.
"Saya sudah kirim surat rekomendasi (kepada Gugus Tugas) agar kedua perusahaan itu di-lockdown sementara," kata Didi kepada Tribun Batam, Selasa (22/8).
Meledaknya kasus di kawasan industri Mukakuning ini sudah dikhawatirkan sebelumnya,
Dalam laporan Tribun Batam pada Kamis (17/9) lalu, ada temuan delapan kasus terkonfirmasi positif di kalangan pekerja yang tinggal di dormitori atau mess pekerja Mukakuning dan 60 kontak erat dikarantina.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam Rudi Syakyakirti kepada Tribun mengakui bahwa ada dua perusahaan yang saat ini menjadi perhatian karena ada beberapa pekerjanya yang positif.
Berbagai upaya, kata Rudi , sudah dilakukan seperti penyemprotan disinfektan ke dormitori dan pabrik secara rutin serta rapid test terhadap kontak erat kasus positif.
Sehari kemudian, jumlah karyawan yang dikarantina bertambah menjadi 153 orang dan 66 orang menjalani tes swab.
Terbaru, dalam laporan kemarin, jumlah kasus yang kemudian diketahui merupakan pekerja dua perusahaan asing itu terus bertambah.