Wacana Lockdown Perusahaan Industri, Kadinkes Batam: Kalau Tes Swab Massal, Lockdown Batal
Kadinkes Batam, Didi bilang, PT Philips kabarnya bersedia untuk melakukan swab terhadap seluruh karyawannya.
Ia menambahkan, sejatinya langkah yang tepat adalah memberlakukan tracing secara mendetail, melakukan screening awal dengan rapid test, lalu merawat karyawan yang terpapar Covid-19 guna memutus mata rantai penyebarannya.
Dalam hal ini, Oka sangat mendukung diberlakukannya Perwako 49/2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan diterapkan secara tegas dan menyeluruh.
"Tanpa adanya punishment atau sanksi masyarakat kita masih mengganggap enteng masalah ini," tegas Oka.
Sempat Tutup 2 Hari
Salah satu perusahaan semi konduktor terbesar di Kota Batam, PT Infineon Technologies tengah jadi sorotan.
Itu karena banyak karyawannya terpapar Covid-19.
Awalnya, hanya 3 (tiga) karyawan saja terpapar Covid-19. Setelah dilakukan rapid test massal untuk mencegah penyebaran, sebanyak 79 karyawan lainnya dipastikan terkonfirmasi positif Covid-19.
Menurut Manager Komunikasi PT Infineon Technologies Batam, Yulis, rapid test sendiri digelar selama dua hari, tepatnya pada tanggal 19 hingga 20 September 2020 lalu.
Jadi, lanjut Yulis, dari hasil rapid test diketahui jika total karyawan terpapar Covid-19 sebanyak 82 orang.
"Perlu dicatat, 79 di antaranya adalah pro aktif testing dari PT Infineon Technologies. Begitu didapatkan 3 orang positif Covid-19, kami langsung ambil tindakan," tegas Yulis kepada Tribun Batam saat dikonfirmasi, Selasa (22/9/2020).
Yulis tegas menolak jika penyebaran virus ini karena adanya klaster karyawan di PT Infineon Technologies. Ia mengatakan, penularan justru dikarenakan adanya infeksi dari luar dan dibawa masuk ke perusahaan.
"Sifatnya mendapat infeksi dari luar. Dan rata-rata hasil penjaringan itu diketahui setelah rapid test digelar," katanya lagi.
Dari Yulis diketahui, PT Infineon Technologies Batam sendiri memiliki sebanyak 1800 karyawan.
Akibat banyak karyawan terpapar Covid-19, perusahaan yang berpusat di Jerman ini sempat melaksanakan Work from Home (WFH) bagi karyawan di kantor pada 17 September 2020 lalu.
"Beberapa bulan lalu kami juga telah menerapkan WFH juga. Tujuan tentu untuk meminimalkan interaksi sosial agar penularan dapat dicegah," tambah dia.
Diketahui pula, PT Infineon Technologies Batam sendiri sempat menutup pabrik mereka selama 2 hari, tepatnya pada tanggal 19 dan 20 September 2020 lalu.
Saat ditutup, pabrik tersebut disemprot dengan disinfektan ke seluruh area. Termasuk kantor, bagian produksi, dan area umum seperti toilet dan lainnya.
Tanggapan PT Infineon
Akibat banyak karyawan terpapar Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam telah mengirim surat rekomendasi untuk dua perusahaan agar menutup operasionalnya sementara waktu.
Kedua perusahaan itu adalah PT Infineon Technologies Batam dan PT Philips.
Sebagaimana diketahui, kedua perusahaan sendiri terletak di kawasan industri Mukakuning, Kota Batam.
Menanggapi wacana penutupan operasional itu, Manager Komunikasi PT Infineon Technologies Batam, Yulis mengatakan, jika pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Termasuk dalam hal ini Dinkes Batam dan Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam.
• PT Infineon Batam Sempat Tutup Pabrik 2 Hari, Banyak Karyawan Terpapar Covid-19
"Terkait (lockdown) itu sifatnya dinamis. Bahkan sebelum ada rekomendasi itu, kami telah berkoordinasi dengan pihak berwenang, beberapa karyawan kami juga banyak yang negatif Covid-19," tegas Yulis kepada Tribun Batam saat dikonfirmasi, Selasa (22/9/2020).
Yulis mengakui, PT Infineon Technologies sendiri tetap mengutamakan keselamatan dan kesehatan seluruh karyawan.
Akan tetapi, operasional perusahaan sewajarnya harus tetap dilakukan. Mengingat, hal ini berkaitan penuh dengan stabilitas perekonomian seluruh karyawan di perusahaan.
"Kesehatan dan keselamatan karyawan kami adalah prioritas. Tapi, kami harus tetap beroperasi dan bukan berarti kami ingin karyawan menjadi tumbal. Situasi dinamis saja," tambah dia.
Namun dia memastikan, koordinasi dengan Dinkes Batam dan Tim Gugus Tugas Covid-19 Batam akan terus dilakukan untuk memantau kesehatan seluruh karyawan.
Apalagi beberapa karyawan telah terpapar Covid-19.
"Kami telah mengadakan rapid test massal dan kebanyakan yang dinyatakan negatif adalah dari tim produksi," ungkap dia.
Tim produksi sendiri, lanjutnya, meliputi operator, teknisi, dan engineer.
Yulis juga memastikan jika pihaknya telah berkomunikasi dengan seluruh customer dan supplier perusahaan jika Covid-19 tak mengganggu kelancaran produksi atau kegiatan perusahaan.
Mengingat PT Infineon Technologies Batam sendiri adalah salah satu perusahaan semi konduktor terbesar di Batam yang berpusat di negara Jerman.
(TRIBUNBATAM.id/Ichwan Nur Fadillah/Hening Sekar Utami/Thomlimah Limahekin/Beres Lumbantobing)