Kisah Orang Jalanan Bertaruh Nyawa dengan Corona, Berlina Simangunsong 12 Jam di Luar Rumah
Di Batam, orang-orang yang terpaksa di jalanan dan bertaruh nyawa dengan corona masih banyak, Berlina Simangunsong (48) adalah salah satunya
Kisah Orang Jalanan Bertaruh Nyawa dengan Corona, Berlina Simangunsong 12 Jam di Luar Rumah
TRIBUNBATAM.id -Tak ada yang menyangka, tak ada yang suka dan tak ada yang bisa mengira dampak yang timbul akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan sungguh luar biasa melukai.
Entah sudah berapa banyak korban yang meninggal, dirawat di rumah sakit dan menjalani isolasi mandiri di rumah, akibat wabah yang kali pertama muncul di Wuhan, China pada akhir 2019 lalu.
• DAFTAR Pejabat Publik dan Penyelenggara Negara Terkonfirmasi Positif Covid-19, Ada Arief Budiman
• Bertambah 119 Pasien Positif Corona, Batam Cetak Rekor Harian Tertinggi Covid-19
Tak ada yang lepas dari jerat corona yang menyerang negeri sejak akhir Maret lalu.
Hampir semua masyarakat Indonesia dan dunia terdampak olehnya.
Mereka yang punya uang berlebih, mungkin beruntung bisa "bersembunyi" di rumah.

Namun tidak untuk masyarakat miskin dan yang jadi korban pemutusan hubungan kerja.
Mereka hidup di jalanan, bertaruh nyawa dengan corona.
Di Batam, orang-orang yang terpaksa di jalanan dan bertaruh nyawa dengan corona masih banyak, Berlina Simangunsong (48) adalah salah satunya.
• Batam Ambigu, Maju Mundur Lockdown PT Philips dan PT Infineon, Awas Klaster Industri Mengintai
• Bertambah 119 Pasien Positif Corona, Batam Cetak Rekor Harian Tertinggi Covid-19
Ia tercatat sebagai warga Jalan Muara Takus, Kelurahan Kampung Seraya, Kecamatan Batuampar, Batam.
Saban hari ia menjadi tukang parkir di area depan Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB) di Seraya.

Penghasilan suaminya yang pas-pasan, membuat ibu 2 anak ini terpaksa terjun ke jalanan mencari uang tambahan demi mencukupi kebutuhan hidup mereka sekeluarga, untuk makan dan lainnya.
• Viral Aksi Tukang Parkir Rela Basah Diguyur Hujan Demi Selamatkan Helm Pelanggan, Respect Banget
• Selamatkan Mobil Alphard Rp 1 Miliar dari Jurang, Luna Maya Rela Berlagak Jadi Tukang Parkir
Sudah 1 tahun belakangan ini Berlina bekerja sebagai tukang parkir.
Ia mulai bekerja dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB setiap harinya.
Itu artinya 12 jam waktunya dihabiskan di luar rumah dengan menjadi tukang parkir.
• Kisah Inspiratif, Tukang Parkir Ini Sempat Gila, Sekarang 2 Anaknya Lulus Jadi Taruna AKMIL
Dengan berseragam oranye bercampur biru serta masker kain berwarna hijau, dan topi ala koboi miliknya, ia terlihat semangat mengatur motor yang terparkir kurang rapi.
Sesekali ia meniupkan peluit untuk memberikan isyarat ke pengendara lain, sebagai tanda hati-hati, ada motor yang hendak keluar dari parkiran.
Seperti tukang parkir kebanyakan, Berlina mondar-mandir hanya untuk mengambil uang Rp 1.000 di setiap kendaraan roda dua yang hendak keluar dari parkiran.
• Kisah Tukang Parkir Sukses Antarkan Anak ke Akademi Angkatan Laut, Padahal Dulu Gila & Masuk RSJ
Dengan wajah lesuh, ia mengaku banyak suka dan duka yang ia hadapi di lapangan selama menjadi tukang parkir.
Dukanya saat banyak orang tidak membayar parkir. Namun ia tidak mempermasalahkan itu.
"Saya yakin setiap rezeki itu sudah diatur oleh Tuhan," katanya sambil menghembuskan napas per lahan saat ditemui Tribun Batam, Rabu (23/9/2020).

Dari pekerjaannya ini, Berlina hanya bisa mendapatkan uang Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per hari.
Uang itulah yang digunakannya untuk kehidupan sehari hari.
• Gegara Tak Diberi Uang Parkir, Tukang Parkir di Blitar Ini Todong Tentara Pakai Parang
"Penghasilan saya biasanya kalau ramai itu Rp 70 ribu kalau sepi Rp 40 ribu atau Rp 50 ribu per hari.
Selanjutnya membayar ke koordinator perhubungan sebesar Rp 10 ribu," ucapnya.
Dahulunya, sebelum Covid-19 melanda, mereka bisa menyetor ke Dinas Perhubungan sebesar Rp 600 ribu sebulan.
• Tongkrong Sebentar di Jembatan Dua Barelang, Andika Dipukul Oknum Tukang Parkir, Ini Kronologinya
"Saat pandemi ini, kami diberikan keringanan yakni cuma menyetor Rp 300 ribu saja," ujarnya.
Sebelum menjadi tukang parkir, Berlina sempat tidak yakin dengan keinginannya itu.
Namun karena suaminya bekerja sebagai tukang parkir, dan anaknya selalu memberi semangat kepadanya, dari situlah ia bekerja keras dan tetap semangat.
• Reaksi Ganjar Pranowo saat Disindir Fadli Zon Ingin Ambil Alih Pekerjaan Tukang Parkir: Tidak Bos
Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, dengan menjadi tukang parkir, warga RT 02, RW 02, Muara Takus ini sekaligus untuk berolahraga.
Kebetulan Berlina punya riwayat sakit diabetes sebelumnya.
.
.
.
(tribunbatam.id/Ronnye Lodo Laleng)