BATAM TERKINI

PT Philips dan PT Infineon Tak Punya Pilihan, Kadinkes Batam: Swab Mandiri atau Lockdown

Solusi rapid test massal dianggap kurang mendukung proses tracing Covid-19. Maka PT Philips dan PT Infineon harus swab mandiri karyawannya

Editor: Dewi Haryati
TribunBatam.id/Ichwan Nur Fadillah
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi menyebut jika PT Philips dan PT Infineon tak mau swab mandiri karyawannya, maka harus di-lockdown 

Editor: Dewi Haryati

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Wacana lockdown 14 hari terhadap PT Philips dan PT Infineon Technologies Batam sempat digaungkan pemerintah. Menyusul banyak karyawan di dua perusahaan itu terpapar Corona.

Meski begitu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi menyampaikan, ada solusi lain bagi dua perusahaan itu jika tak ingin lockdown. Yakni tes swab massal.

"Swab mandiri, kalau tidak mau, lockdown. Tidak ada pilihan," ujar Didi, Kamis (24/9/2020).

Pasalnya, alternatif solusi berupa pemeriksaan rapid test massal dianggap kurang reliabel dalam mendukung proses tracing Covid-19.

Menurut Didi, hasil rapid test, tidak dapat menjamin apakah seseorang positif Covid-19 atau tidak.

Keberatan Kena Lockdown 14 Hari, PT Infineon dan PT Philips Kirim Surat ke Pemko Batam

"Apapun hasilnya, mau reaktif mau tidak reaktif, tetap bisa positif," jelas Didi.

Makanya, pemeriksaan rapid test tidak disarankan menjadi solusi bagi pemutusan sebaran virus Corona di lingkungan kerja kawasan industri.

Lebih baik, perusahaan menerapkan tes swab massal sebagai bentuk tracing terhadap persebaran Covid-19 di tengah karyawan.

Sebab, hasil tes swab dapat langsung menentukan apakah yang bersangkutan terjangkit virus Corona atau tidak, dengan klasifikasi hasil positif atau negatif.

Dengan tes swab massal, perusahaan dapat melihat mana pegawainya yang positif Covid-19 dan harus isolasi, dan mana yang negatif Covid-19 serta dapat kembali bekerja.

"Kalau tidak mau swab, maka lockdown saja. Jadi tidak bisa beroperasi," tegas Didi.

Meski demikian, tes swab massal tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Apalagi, jika tes swab massal benar diterapkan, maka biayanya akan ditanggung oleh pihak perusahaan.

Hal ini dikarenakan, ketentuan tes swab yang dibiayai pemerintah hanya bagi pasien yang bergejala Covid-19 atau yang masuk dalam program tracing Tim Gugus Tugas Covid-19.

"Bayar sendiri, karena yang diswab yang bergejala. Kalau tidak bergejala, berarti swab mandiri. Ada ketentuannya," tambah Didi.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved