Dapat Banyak Dukungan, Pemimpin Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim Siap Gulingkan PM Muhyiddin Yassin
Banyak pihak yang meragukan kemampuan Anwar untuk menggalang dukungan untuk mengambil alih posisi PM Muhyiddin yang mengklaim dirinya masih berstatus.
TRIBUNBATAM.id, KUALA LUMPUR - Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim semakin percaya diri bisa menggulingkan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin karena mendapatkan banyak dukungan dari anggota parlemen lintas partai.
Dia juga ingin membuktikan klaim penggulingan itu bukan hanya isapan jempol belaka.
Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Ahmad Zahid Hamidi mengungkapkan dirinya mendapatkan informasi bahwa banyak anggota parlemen UMNO dan Barisan Nasional (BN) menyatakan dukungan bagi Anwar untuk membentuk pemerintahan baru.
Dia juga menegaskan, UMNO dan BN bukan komponen utama pada Perikatan Nasional (PN), dukungan untuk pemerintahan PN datang dari individu masing-masing.
"UMNO dan BN tidak mampu menghentikan anggota parlemen yang mendukung Anwar untuk bertemu dengan Yang di-Pertuan Agung", kata Hamidi. "Saya sudah diberitahu kalau banyak anggota parlemen dari UMNO dan BN memberikan dukungan kepada Anwar. Saya menghargai keputusan mereka", jelasnya.
Dukungan bagi Anwar juga dinyatakan Presiden Partai Amanah Negara, Mohamad Sabu.
Ia mengatakan, 11 anggota parlemen dari partainya memberikan dukungan bagi Anwar. “Kita tahu kalau Anwar telah mendapatkan dukungan mayoritas anggota parlemen membentuk pemerintahan baru,” kata Sabu dilansir Malay Mail.
Dukungan juga disampaikan Partai Aksi Demokratik (DAP) mengenai pembentukan pemerintahan baru Malaysia yang stabil.
Wakil Ketua DAP, Chow Kon Yeow mengungkapkan, dirinya tidak mengetahui berapa jumlah anggota parlemen yang didapat oleh Anwar. "Kita akan menunggu," jelasnya seperti dikutip The Straits Times.
Chow yang menjabat Menteri Besar Penang mengatakan, rakyat Malaysia menginginkan pemerintahan yang stabil dan kuat di tengah krisis kesehatan dan ekonomi.
"Pemerintahan yang kuat dan peduli kepada rakyat bisa membawa negara ini menjadi tangguh bersama," katanya.
Bagaimana dengan posisi mantan PM Mahathir Mohammad? "Saya akan menunggu dan melihat klaim yang berkembang dari Anwar", katanya. Dia mengatakan, klaim mendapatkan dukungan mayoritas bukan pertama kali dikatakan Presiden PKR. "Kita akan melihat apakah klaimnya memiliki substansi", terangnya.
Sementara itu, para pakar menyakini bahwa Anwar mengabaikan proses politik karena mengindahkan suara Yang di-Pertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, yang saat ini sedang di rawat di Institut Jantung Nasional.
Namun, banyak pihak memandang Anwar tetap patuh pada protokol karena dia tidak mengungkapkan skenarionya secara detail.
Pakar politik dari Universitas Utara Malaysia, Mohd Azizuddin Mohd Sani mengatakan, pengumuman Anwar itu menunjukkan dia telah memiliki tiket.