BATAM TERKINI
Modus Pelangsir BBM Subsidi di Batam, Kuota Premium Tak Terkendali, Pertamina Bereaksi
Dalam satu hari, pelangsir minyak bersubsidi di Batam ini bisa berkeliling setidaknya tiga SPBU dalam satu hari.
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Modus pelangsir Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium kembali marak.
Mereka diketahui menggunakan mobil jenis tertentu untuk mengangkut minyak subsidi dengan jumlah tidak wajar ini.
Rela mengantre hingga berjam-jam lamanya, keuntungan hingga Rp 30 ribu per jeriken.
Pantauan TribunBatam.id, pelangsir minyak jenis premiun menggunakan mobil minibus dan mobil sedan.
Setelah mengisi penuh, sopir pergi dan memindahkan ke dalam jeriken.
Selanjutnya sopir kembali mengambil minyak premiun dari SPBU berbeda dan mengisi penuh tangki kendaraannya.
Minyak premiun yang sudah dipindahkan ke dalam jeriken dijual kepada pengecer dengan harga Rp 240 ribu per jeriken.
Saat ini para SPBU sudah membatasi pembelian premium menggunakan motor bertipe besar.
Dalam satu hari, pelangsir minyak bersubsidi ini bisa berkeliling setidaknya tiga SPBU dalam satu hari.
Reaksi Pertamina
Konsumsi premium di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tidak terkendali sejak 2018 lalu.
Kuota premium untuk Provinsi Kepri pada tahun 2018 lalu sebesar 279,9 juta liter.
Namun di akhir tahun, jumlahnya menembus angka 282,5 juta liter.
Jumlah ini jauh melebihi kouata yang ditetapkan pemerintah.
"Dari pengawasan di SPBU, kami temukan konsumsi Premium belum tepat sasaran.