Era Xi Jinping, China Hancurkan Ribuan Masjid di Xinjiang, Sebagian Beralih Jadi Lahan Parkir
China sejak lama telah dicurigai diduga melakukan penindasan terhadap minoritas Muslim etnis Uighur
Era Xi Jinping, China Hancurkan Ribuan Masjid di Xinjiang, Sebagian Beralih Jadi Lahan Parkir
TRIBUNBATAM.id - China sejak lama telah dicurigai diduga melakukan penindasan terhadap minoritas Muslim etnis Uighur.
Banyak laporan menyebutkan China melakukan tindakan tak patut terhadap etnis ini, terutama di kawasan Xinjiang.
• China Terus Dikecam Internasional, Ada 380 Fasilitas Penahanan di Xinjiang untuk Etnis Uighur
Tak cukup kepada etnis Uighur, ribuan masjid di Xinjiang dilaporkan telah dirusak atau dihancurkan hanya dalam tiga tahun terakhir.
Pengungkapan tersebut terkandung dalam proyek data ekspansif oleh Australian Strategic Policy Institute (ASPI), yang menggunakan citra satelit dan pelaporan di lapangan.

Proyek ini untuk memetakan pembangunan kamp penahanan yang ekstensif dan berkelanjutan serta penghancuran situs budaya dan agama di utara.
• Diduga Ada Pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur, Remake Film Disney Mulan hadapi Seruan Boikot
ASPI mengatakan pemerintah China mengklaim bahwa ada lebih dari 24.000 masjid di Xinjiang dan berkomitmen untuk melindungi dan menghormati keyakinan agama tidak didukung oleh temuan tersebut.
Saat ini, menurut pemerintah China memperkirakan ada 15.000 masjid yang masih berdiri, namun lebih dari setengahnya rusak.
• Walau Diminta Untuk Pulangkan, Malaysia Tak Akan Ekstradisi Muslim Uighur ke China
"Ini adalah angka terendah sejak Revolusi Kebudayaan, ketika kurang dari 3.000 masjid tersisa," kata laporan itu, dikutip The Guardian, Jumat (25/9/2020).

Ditemukan sekitar dua pertiga masjid di daerah itu terpengaruh, dan sekitar 50 persen situs budaya yang dilindungi telah rusak atau hancur, termasuk penghancuran total Ordam mazar (tempat suci), sebuah situs kuno ziarah yang berasal dari abad ke-10.
• Pria Australia Coba Lawan Pemberitaan Media Barat soal Uighur di China Tak Sesuai Fakta
Sejak 2017, diperkirakan 30 persen masjid telah dihancurkan, dan 30 persen lainnya rusak, termasuk penghapusan fitur arsitektur seperti menara atau kubah, kata laporan itu.
Sementara sebagian besar situs tetap sebagai lahan kosong, yang lain diubah menjadi jalan dan tempat parkir mobil atau diubah untuk keperluan pertanian, kata laporan itu.
• LH Diduga Bantu Selundupkan Warga Uighur ke Batam
Beberapa diratakan dengan tanah dan dibangun kembali di sebagian kecil dari ukuran sebelumnya, termasuk Masjid Agung Kashgar, dibangun pada tahun 1540 dan diberikan perlindungan bersejarah tingkat tertinggi kedua oleh otoritas China.
Daerah yang menerima banyak wisatawan, termasuk ibu kota, Urumqi, dan kota Kashgar, berada di luar, dengan sedikit kerusakan yang tercatat.

Tetapi ASPI mengatakan laporan dari pengunjung ke kota-kota menunjukkan mayoritas masjid digembok atau telah diubah menjadi yang lain.