Banjir Tangis di Pemakaman Bripka Anina, Polwan Berhati Mulia Ini Pertaruhkan Nyawa untuk 2 Adiknya
Bripka Anina, polwan di Musi Banyuasin ini meninggal setelah berusaha menolong 2 adiknya
TRIBUNBATAM.id, MUSI BANYUASIN - Nelayan di Desa Tanjung Kerang, Kecamatan Babat Supat, Musi Banyuasin tak menyangka bakal menemukan jasad seorang polisi wanita yang dikabarkan tenggelam di sungai.
Waktu itu nelayan yang sedang mencari ikan tersebut tiba-tiba melihat jaring mereka tersangkut benda berat.
Setelah dicek, ternyata kaki Bripka Anina tersangkut jaring.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari Kompas.com, Polwan Bripka Anina tenggelam setelah berusaha menyelamatkan dua adiknya yang depresi.
Anggota Provost Polres Musi Banyuasin ini terpeleset dan tercebur ke sungai saat mengejar kedua adiknya yang sedang mengalami depresi.
Sedangkan jasad korban baru ditemukan keesokan harinya sekitar pukul 10.30 WIB oleh warga saat sedang mengangkat jaring ikan di lokasi kejadian.
Ketua RT setempat M Amin mengatakan, Kamis malam itu korban diketahui pulang ke rumah untuk mengobati kedua adiknya yang sedang mengalami gangguan mental.
Bripka Anina ditemukan tewas di Sungai Telunanan, tepatnya di Dusun 1, Desa Tanjung Kerang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (25/9/2020). (HANDOUT)
Bripka Anina hendak membawa dua adiknya yakni Mia, 21, dan Dayat, 25, berobat karena mengalami gangguan mental.
“Dia pulang ke rumah ingin membawa adik-adiknya berobat,” ujarnya.
Tapi sesaat kemudian, justru terdengar suara keributan hingga akhirnya membuat kedua adiknya berlari ke arah sungai.
Mengetahui hal itu, korban berusaha mengejarnya karena khawatir terjadi sesuatu.
Namun naas, justru korban diduga terpeleset dan tenggelam. Jasadnya ditemukan tewas pada keesokan harinya.
"Ada warga yang mau mengangkat jaring ikan melihat kaki korban, ketika didekati ternyata memang Anina," ungkap Amin, Jumat (25/9/2020).
Jenazah Bripka Anina saat dimakamkan pada Jumat malam. (Ist)
Sedangkan kedua adiknya ditemukan selamat dan berada di semak-semak di sekitar lokasi kejadian.
"Saat dicari, kedua adiknya ini mendadak keluar dari semak-semak. Mereka baru-baru ini mengalami gangguan jiwa," jelasnya.
Mengetahui korban tewas, warga lalu melaporkannya kepada polisi setempat.
Hasil olah tempat kejadian perkara dan dari visum yang dilakukan polisi, tewasnya korban diduga karena murni kecelakaan. Sebab, tidak ditemukan luka akibat kekerasan pada tubuh korban.
"Hasil visum tidak ditemukan luka di tubuh korban. Ini murni kecelakaan," kata Kapolres Muba AKBP Erlin Tangjaya.
Mengetahui hasil penyelidikan itu, korban langsung dimakamkan pada malamnya.
Sedangkan untuk kedua adiknya masih diamankan di Polsek Babat Supat dan diketahui belum bisa dimintai keterangan.
"Mereka masih linglung, untuk korban dikebumikan langsung pada malamnya," jelasnya.
Saat proses pemakamannya, seratusan personil Polres Musi Banyuasin (Muba) mengiringi ke tempat peristirahatan terakhir polwan Bripka Anina, Baur Provost Polres Muba, Jumat (25/9) pukul 20.00 WIB.
Selain itu, proses pemakamannya juga diiringi dengan tembakan salvo.
Setelah pemakaman, ibu kandung korban, Marina, merasa terpukul adanya insiden tersebut.
Bahkan ia mengaku sebelumnya tidak mendapatkan firasat apapun.
"Saya tidak menyangka, kepergiannya bisa secepat ini. Padahal Anina bermaksud baik untuk menenangkan adik-adiknya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tj Kerang Supriyadi, mengatakan korban merupakan warganya dimana sebelum bertugas di Polres Muba, ia sangat aktif dan sering bersosialiasi bersama warga lainnya.
“Orangnya baik dengan warga sekitar juga akrab, walapun ia bertugas di Sekayu ia sering berbaur denagn warga lainnya. Melihat musibah ini kita Pemerintah Desa turut berduka cita, kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran,”ujarnya.
(Kompas.com/TribunSumsel)
Ucapan belasungkawa untuk mendiang Bripka Anina, polwan di Muba. (ist).
Artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul:Seorang Polwan di Muba Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai