BATAM TERKINI

Rencana Lockdown Kawasan Industri Mukakuning Gegara Corona, Tjaw Hioeng: Tak ada Gunanya

Menurut Tjaw Hioeng, sumber penyebaran Corona bukan di area indusrtri. Ini diketahui setelah perusahaan mentracing karyawan yang positif Covid-19.

TRIBUNBATAM.ID/ROMA ULY SIANTURI
WACANA LOCKDOWN - Wakil Ketua Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Kepulauan Riau, sekaligus Manager Admin and General Affair PT Batamindo Investment Cakrawala, Tjaw Hioeng menilai rencana lockdown kawasan industri bukan solusi yang tepat. 

Sementera itu, apabila perusahaan di lockdown, karyawan jadi tidak bekerja. Tetapi tinggal dirumah masing-masing. Menurutnya tak ada yang mampu menjamin ribuan karyawan yang tidak bekerja ini hanya stay at home.

Covid-19 Spying on Batam Mukakuning Company, 317 Workers in 17 Companies Positive of Covid-19

Virus Corona Intai Perusahaan Mukakuning Batam, 317 Pekerja di 17 Perusahaan Positif Covid-19

"Tak ada yang bisa jamin itu. Malah lebih celaka lagi. Jadi lockdown bukan solusi yang tepat," tegasnya lagi.

Diakuinya, solusi yang tepat untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kawasan Industri adalah penerapan secara ketat Peraturan Walikota (Perwako) Nomor 49 tahun 2020 wajib diterapkan.

Karena masyarakat Kota Batam masih belum disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Kalau diterapkan itukan ada efek jera karena kebanyakan menganggap remeh terkait kasus ini," katanya.

Ia menambahkan Perwako salah satu cara menekan penyebaran Covid-19 selama vaksin belum ditemukan. Jika tidak patuh terhadap aturan, maka semakin sulit menekan penyebaran virus itu.

Apindo Batam Bereaksi

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Rafki Rasyid menekankan pada Pemerintah Kota (Pemko) Batam agar wacana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak dijalankan di Batam.

Wacana PSBB ini, menurut Rafki, muncul dari pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) atas perkembangan kasus Covid-19 di Batam yang cenderung meningkat.

Rafki menggambarkan, kondisi perekonomian Batam pada kwartal II, tanpa adanya PSBB saja, sudah merangkak di angka minum 6,6%.

Angka ini berada di bawah minus pertumbuhan ekonomi nasional.

"Jadi sebelum wabah pun, ekonomi Batam sudah mulai terpuruk," ucapnya, Senin (28/9).

Hal yang sama juga disoroti Rafki dari wacana lockdown sementara yang semula sempat diusulkan oleh Dinas Kesehatan Kota Batam, terhadap dua perusahaan terpapar Covid-19, PT Philips dan PT Infineon Batam.

Menurutnya, lockdown bukanlah solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah penyebaran Covid-19 di perusahaan.

Sebab, lockdown dapat berdampak pada perekonomian perusahaan terkait, serta ekonomi Batam secara umum yang digerakkan roda perindustrian.

Menyikapi hal ini, Rafki menyarankan pemerintah memperbanyak jumlah tracing menggunakan tes swab sebagaimana telah disarankan oleh World Health Organization (WHO).

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved