BATAM TERKINI
Ekonomi Indonesia Berpotensi Resesi, Ini Solusi Menurut Haripinto Tanuwidjaja
Mengenai potensi resesi di akhir kuartal tiga, Haripinto memprediksi bahwa untuk sektor investasi akan mengalami defisit hingga Rp 100 triliun.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Anggota Komite I DPD RI dari Kepulauan Riau, Haripinto Tanuwidjaja angkat bicara terkait pernyataan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani soal potensi ekonomi Indonesia mengalami resesi di akhir kuartal ketiga.
Resesi di Indonesia diprediksi akan semakin nyata mengingat belum berkembangnya pertumbuhan ekonomi hingga akhir bulan September.
"Sudah pasti resesi, kita dua kuartal sudah negatif," jelasnya.
Namun, hal ini menurutnya juga masih dapat diantisipasi dengan melakukan beberapa langkah, yakni pengendalian pandemi Covid-19 yang harus dilakukan secara tegas oleh Pemerintah Pusat.
Penegasan ini diharapkannya, bisa dilakukan peningkatan disiplin masyarakat yang diatur dalam peraturan daerah, dengan sanksi yang sangat tegas sehingga menimbulkan efek jera bagi masyarakat yang berkeinginan melanggar.
"Karena kalau ini tidak segera ditindaklanjuti, lihat saja sekarang peningkatan korban PHK di perusahaan. Sekarang Perda yang dibuat, harus benar-benar tegas sanksinya," tegasnya.
• TIGA Instruksi Pjs Walikota Batam Syamsul Bahrum Terkait Penanganan Covid-19, Denda Mulai Berlaku?
• Pekerja PT di Batam Terpapar Covid-19 Tak Akan di-PHK
Tidak hanya itu, Pemerintah Pusat juga harus terus merangsang agar konsumsi di tingkat masyarakat menegah kebawah dapat terus berjalan.
Langkah memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT), lalu menurutnya sudah merupakan salah satu langkah yang baik untuk dilakukan, walau langkah ini juga memiliki kelemahan apabila para penerima tidak melakukan konsumsi dan menahan uangnya sehingga menyebabkan tersendatnya perputaran uang.
Kemudian, langkah menggerakan usaha produktif juga harus menjadi fokus Pemerintah Pusat.
"Tetap jalankan konsumsi, dan usaha produktif harus terus digerakkan. Pajak harus turun, perekonomian dikasih stimulus," paparnya.
Kembali membahas mengenai potensi resesi di akhir kuartal tiga, Haripinto memprediksi bahwa untuk sektor investasi akan mengalami defisit hingga Rp 100 triliun.
"Untuk itu kembali lagi, sektor usaha produktif harus menjadi fokus awal. Ini juga dapat membantu perputaran uang," ungkapnya. (TRIBUNBATAM.id/Rebekha Ashari Diana Putri)