MEMBARA! Konflik Berdarah Azerbaijan Vs Armenia Picu Keterlibatan Turki, Perancis dan Rusia

Konflik Armenia vs Azerbaijan memicu keterlibatan negara tetangga seperti Turki bahkan negara kuat seperti Rusia dan Perancis

Via Tribunnews Wiki
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Konflik Berdarah Azerbaijan Vs Armenia Picu Keterlibatan Turki, Perancis dan Rusia 

Konflik tersebut telah menghidupkan kembali kekhawatiran tentang stabilitas di wilayah Kaukasus Selatan, koridor pipa yang menjembatani pengiriman minyak dan gas ke pasar dunia.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, berbicara kepada televisi pemerintah Rusia, dengan tegas mengesampingkan kemungkinan pembicaraan damai.

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan kepada saluran yang sama bahwa perundingan damai tidak dapat berlangsung saat pertempuran masih berlanjut.

Konflik ini mengancam akan turut menarik para negara tetangga, termasuk sekutu dekat Azerbaijan, Turki.

Armenia mengatakan sebuah jet tempur F-16 Turki telah menembak jatuh salah satu pesawat tempurnya di atas wilayah udara Armenia, sehingga menewaskan pilotnya.

Namun, Armenia tidak memberikan bukti atas insiden tersebut.

Turki menyebut klaim itu "sama sekali tidak benar" dan Azerbaijan juga membantahnya.

"Komunitas internasional harus dengan tegas mengutuk agresi Azerbaijan dan tindakan Turki dan menuntut Turki keluar dari wilayah ini," kata Pashinyan kepada TV pemerintah Rusia.

"Kehadiran militer Turki di wilayah ini akan membawa eskalasi lebih lanjut dan perluasan skala konflik," tambahnya.

Pemimpin Azeri Aliyev menuduh Armenia merekayasa insiden pesawat tersebut.

"Turki bukanlah pihak dalam konflik, sama sekali tidak berpartisipasi di dalamnya dan tidak perlu menyeretnya untuk ini," katanya seperti dikutip Reuters.

Perang antarkedua negara dicemaskan tidak hanya akan menyeret Turki, tetapi juga Rusia.

Moskow memiliki aliansi pertahanan dengan Armenia, tetapi juga menikmati hubungan dekat dengan Azerbaijan.

Kremlin mengatakan Presiden Vladimir Putin berbicara melalui telepon dengan Pashinyan untuk kedua kalinya, sejak dimulainya krisis dan mengatakan semua pihak harus mengambil tindakan untuk mengurangi eskalasi.

Hingga saat ini, belum ada media yang mempublikasikan kontak apa pun antara Putin dan Aliyev.

Kremlin mengatakan Moskow terus berhubungan dengan Turki, Armenia dan Azerbaijan.

Menurut Kremlin, setiap pembicaraan tentang memberikan dukungan militer untuk pihak lawan hanya akan menambah bahan bakar ke api.

.

.

.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsWiki.com dengan judul Sikap Turki ke Prancis: Jika Tidak Suka Kami Mendukung Azerbaijan, Mengapa Anda Berpihak ke Armenia?

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved