ANAMBAS TERKINI

Wow, Program Kerang Mutiara di Anambas sudah Menghasilkan 400 Butir Mutiara

Kasi Pakan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Bidang Budidaya, Nur Alam bilang, program pengelolaan kerang mutiara di Anambas sudah berjalan sejak 2013

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA
KERANG MUTIARA - Pemeliharaan kerang mutiara oleh Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan (DP3) Anambas bekerja sama dengan pihak terkait 

Editor: Dewi Haryati

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Anambas tidak hanya dikenal dengan keindahan laut dan hasil lautnya berupa ikan. Ternyata Anambas punya pengelolaan kerang mutiara.

Kegiatan pengelolaan kerang mutiara ini terlaksana atas kerja sama Dinas Perikanan Pertanian dan Pangan (DP3) Kabupaten Kepulauan Anambas dengan Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan Jakarta.

Kasi Pakan Kesehatan Ikan dan Lingkungan Bidang Budidaya, Nur Alam mengatakan, program pengelolaan kerang mutiara sudah berjalan sejak 2013 lalu.

"Sebelumnya kita melakukan kajian terhadap pengembangannya. Apakah di Anambas ini memungkinkan untuk pengembangan kerang mutiara," ujar Nur Alam kepada tribunbatam.id, Jumat (2/10/2020).

Setelah pihaknya melakukan kajian, diperoleh hasil ternyata Kepulauan Anambas punya potensi untuk mengembangkan budidaya kerang mutiara.

Pantau Proses Insersi Kerang Mutiara, Dua Ahli Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta ke Anambas

Kemudian pada tahun 2014, DP3 Anambas melakukan proyek percontohan hingga tahun 2018 dengan mendatangkan tim dari Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan dan Lembaga Oseanografi sebagai tenaga ahli dan pendampingan.

"Dari proyek yang kita lakukan tersebut kita menghasilkan mutiara, tetapi untuk pengembangan budidaya daya ini waktunya sangat panjang," sebutnya.

Setidaknya memakan waktu hingga tiga tahun untuk menghasilkan kerang mutiara.

"Kalau untuk teknologinya cukup tinggi, dan biayanya agak tinggi juga," ungkapnya.

Nur Alam melanjutkan, sejak pemeliharaan kerang mutiara dimulai di Anambas sejak 2014 lalu hingga 2018, sudah 400 butir mutiara yang dihasilkan.

Kala itu pemeliharaan kerang mutiara dilakukan di Desa Bayat, Kecamatan Palmatak, Anambas.

Kini mutiara itu masih disimpan oleh DP3 Anambas.

Sementara itu, Nur Alam mengatakan, hingga saat ini belum ada masyarakat yang bisa mengelola kerang mutiara sendiri.

Sebab harus ada pendamping, dan pendamping tersebut juga harus didatangkan dari luar.

(Tribunbatam.id/Rahma Tika)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved