VIRUS CORONA DI BATAM

Pedagang Pasar Tos 3000 Ogah Pakai Masker saat Corona, 'Bau Tak Sedap Langsung Nempel'

Pasar Tos 3000 sempat menjadi sorotan setelah menjadi klaster penyebaran virus Corona di Batam.

TribunBatam.id/Leo Halawa
PASAR TOS 3000 - Aktivitas jual-beli di pasar Tos 3000 Jodoh Batam, Provinsi Kepri, Senin (5/10/2020). TRIBUN BATAM / LEO HALAWA 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kesadaran masyarakat untuk mengenakan masker di Pasar Tos 3000 Jodoh, Kota Batam, Provinsi Kepri masih longgar.

Baik pedagang maupun pembeli, terlihat masih ada yang abai tidak mengenakan masker saat pandemi Covid-19.

Padahal, pasar ini sempat menjadi sorotan setelah sejumlah pedagang dan orang yang kontak erat positif virus Corona.

Pasar terbesar di Kota Batam ini bahkan menjadi klaster penyebaran virus Corona.

Seorang pedagang, Rahmat mengungkapkan alasannya enggan mengenakan masker.

Menurutnya, bau aroma tak sedap justru tersimpan dalam masker.

Hal ini langsung dibenarkan oleh seorang ibu rumah tangga, Mistika.

"Bau tak sedap itu langsung menempel, Bang. Nanti kuman-kuman malah bersarang," keluh Rahmat, Senin (5/10/2020).

Pedagang di sana hanya pasrah akan keadaan virus Corona di Batam.

Pembeli lainnya, Arya malah miris dengan pedagang pasar yang enggan menggunakan masker saat pandemi ini.

Pedagang seharusnya berkaca dari pengalaman sebelumnya ketika banyak pasien positif muncul dari area pasar Tos 3000 Jodoh ini.

"Harusnya mereka juga menjaga kesehatan pembeli. Tapi malah sebagian dari mereka belum mengenakan masker. Kita pun jadi takut," kata Arya.

Kondisi Pasar Tos 3000 Batam, Petugas Keamanan Berkeliling Ingatkan Protokol Kesehatan Covid-19

Harga Cabai Merah Naik Rp 2000, Sayuran Masih Stabil di Pasar Tos 3000 Batam

PASAR TOS 3000 - Aktivitas jual-beli di pasar Tos 3000 Jodoh Batam, Provinsi Kepri, Senin (5/10/2020). TRIBUN BATAM / LEO HALAWA
PASAR TOS 3000 - Aktivitas jual-beli di pasar Tos 3000 Jodoh Batam, Provinsi Kepri, Senin (5/10/2020). TRIBUN BATAM / LEO HALAWA (TribunBatam.id/Leo Halawa)

Pjs Wali Kota Batam Samsul Bahrum baru-baru ini turun ke jalan. Ia melihat langsung aturan penggunaan masker. Dari pengamatannya, masih ditemukan warga yang belum mengenakan masker.

"Harus ikut protokol kesehatan. Kita ingin wabah ini segera hilang. Jika kita berikan peluang seperti enggan pakai masker malah tambah banyak," ujar Samsul.

Harga Sembako di Pasar Tos 3000

Harga Sembako di pasar Tos 3000 Batam cenderung stabil, meski virus Corona masih mengancam.

Pantauan Tribun Batam Senin (5/10) terhadap harga sembako belum ada kenaikan signifikan.

"Masih stabil bang. Karena sebagian sembako seperti sayur mayur masih didatangkan dari Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Makanya belum naik," kata pedagang sayur, Julfan.

Ia mengatakan, salah satu faktor kenaikan sembako jika angkutan laut yang ke Batam terhambat.

"Saat ini belum ada hambatan sepertinya," kata dia

Harga cabai merah terpantau masih di angka Rp 48 ribu. Untuk cabai hijau di kisaran Rp28 ribu.

Sementara untuk harga bawang merah berada di kisaran Rp 28 ribu. Untuk Bawang putih Rp 18 ribu, ayam potong segar antara Rp30-33 ribu, ikan Benggol Rp ribu, ikan Mata Besar Rp28 ribu.

Untuk harga daging sapi Rp 80-90 ribu, udang Rp 70-85 ribu tergantung kualitas.

"Jika dibandingkan tiga pekan lalu, harga masih sama. Artinya tidak ada kenaikan, stabil lah bang," katanya.

Pedagang rempah-rempah, Nurul mengatakan hal yang sama.

Nurul yang mendatangkan rempah-rempah dari daratan Sumatra mengatakan, transportasi laut masih lancar.
Berbeda tiga bulan lalu. Saat pandemi masih melanda. Harga sembako dan rempah-rempah di tokonya masih mahal. "Sekarang stabil kok," kata Nurul.

Sekedar diketahui, Kota Batam merupakan daerah kepulauan. Berbatasan langsung dengan Negara Singapura dan Malaysia.

Sumber pendapatan masih bergantung pada industri galangan kapal, Industri manufacturing, jasa pariwisata, dan jasa lainnya. Sementara pertanian terbatas. Sumber sembako, umumnya didatangkan dari luar.(TribunBatam.id/Leo Halawa)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved