BATAM TERKINI
Siapa Wanita Pengusap Air Liur Jenazah COVID yang Kampanye Tolak Pakai Masker di Depan Polisi Batam
Wanita Pengusap Air Liur Jenazah COVID di Batam beraksi lagi, Kini ‘Kampanye’ Jangan Pakai Masker di depan patroli Polisi di pasar.
TRIBUNBATAM.ID, BATAM — Hartina Linda, warga Batam berusia 46 tahun, yang pernah mengusapkan air liur jenazah positif COVID-19 dan kabur dari Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19 Pulau Galang,akhir Agustus 2020 lalu, kembali beraksi.
Kali ini aksinya lebih kontroversial dan heboh.
Dengan mengendarai sepeda, warga komplek Perumahan Taman Marchelia, Kelurahan Taman Baloi, Kecamatan Batam Kota, Batam, ini menyerukan warga jangan pakai masker ke pedagang Pasar di Nagoya, Sei Panas, Kecamatan Lubuk Baja, Batam.
Aksi itu di depan beberapa aparat polisi.
• 5 Fakta & Momen Kontroversial Ratu Covid 19; Penjilat Air Liur Jenazah Positif Corona dari Sumatera
• WANITA BATAM Nekat Usap Air Liur Jenazah COVID19 ke Wajah, Tak Percaya Corona Berakhir Jemput Paksa
Aksi itu terekam dari video viral yang direkam seorang warga di Pasar Toss 3000, pasar Induk Jodoh dan sekitar kawasan pusat perbelanjaan tua di Nagoya, Top 100.

Heboh, sebab ajakan jangan masker itu dilakukan pas di samping mobil patroli polsek Lubukbaja.
“Covid itu kebodohan. masker itu kebodohan, merusak negara Indonesia,” demikian teriak ibu yang oleh komunitas pedagang di Pasar Top 100 Jodoh, ini dikenal dengan panggilan Linda.
Di sebuah akun YouTube Ratu Corona Dia menyebut dirinya sebagai Ratu CoVID 19.
Ini pengakuan wawancaranya dengan Tribun Batam.
Narasi konspirasi COVID-19 ini bersamaan saat Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko menuding rumah sakit dan tenaga medis sebagai biang kerok lonjakan pasien Covid-19 di Indonesia, akhir pekan lalu.
Tonton Videonya: disini
• Batam Tambah 32 Pasien Sembuh Corona, Ada Karyawan PT Phillips dan PT Infineon
Moeldoko dengan percaya diri menyebut ada RS di Indonesia yang sengaja mencatat pasien 'positif Covid-19', padahal tidak terinfeksi sama sekali di hadapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ucapan Moeldoko dianggap merendahkan dan meremehkan tanggung jawab RS ataupun tenaga medis dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
BACA: Warga di Batam Usap Wajahnya dengan Air Liur Jenazah Covid-19: Sempat Kabur, Ini Hasil Tes Swabnya,
• 500 Pedagang Toss 3000 Batam Bakal Jalani Rapid Test, Target 20.000 Warga Batam Dites Covid-19
• Saksikan News Webilog Tribun Batam Sabtu (27/6), Bahas Nasib Pasar Toss 3000 Akibat Pandemi Covid-19
Siapa Hartina Linda?