Mahasiswa Lempar Botol Air Mineral, Polisi Balas Dengan Tembakan Gas Air mata

Bentrokan antara massa aksi menolak UU Cipta Kerja dan kepolisian pecah di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020).

Editor: Eko Setiawan
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Bentrokan antara massa aksi menolak UU Cipta Kerja dan kepolisian pecah di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/10/2020). 

Namun demikian ia juga mengingatkan para demonstran yang hadir untuk tidak melawan aparat TNI dan Polri.

"Tujuan kita ke sini adalah dalam rangka mencabut Undang-Undang Ombibus Law. Saya berpesan kepada sahabatku semua yang hadir di sini, jangan sekali-kali melawan aparat TNI dan Polri yang menjaga di sini. Kalau ada perusuh yang ada di tengah kita, tangkap dan serahkan kepada aparat," kata orator tersebut di atas mobil komando.

Namun ada pula orator yang menyampaikan sebaliknya dengan menyampaikan bahwa seluruh perlengkapan yang digunakan TNI dan Polri berasal dari uang rakyat.

Orator PA 212 meminta massanya untuk mengakhiri demo UU Cipta Kerja dan kembali ke tempat masing-masing, Selasa (13/10/2020) sore.
Orator PA 212 meminta massanya untuk mengakhiri demo UU Cipta Kerja dan kembali ke tempat masing-masing, Selasa (13/10/2020) sore. (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Dengan demikian menurut para demonstran perlengkapan tersebut tidak selayaknya digunakan untuk melawan mereka.

"Saya juga seorang ibu. Saya tidak ikhlas kalau anak-anak mahasiswa yang juga lahir dari rahim seorang ibu dipukuli oleh Polisi," kata orator tersebut.

Artikel tambahan ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Massa Aksi di Patung Kuda Tolak UU Cipta Kerja: Jangan Melawan Aparat TNI dan Polri 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS:Bentrokan Pecah di Patung Kuda, Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Massa Bubar

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved