ILC TV ONE

ILC TV One Gagal Tayang, Karni Ilyas: Tidak Semua yang Saya Alami Bisa Saya Ceritakan

Program acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One Selasa 13 Oktober 2020 gagal tayang, Karni Ilyas tulis pesan khusus

Twitter ILC
Indonesia Lawyers Club (ILC TVOne) - Pengumuman ILC TV One gagal tayang ini disampaikan melalui cuitan akun Twitter Indonesia Lawyers Club yang diretweet oleh akun Karni Ilyas. 

Editor Danang Setiawan

TRIBUNBATAM.id - Program acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TV One edisi Selasa 13 Oktober 2020 gagal tayang.

Informasi ILC TV One gagal tayang diumumkan host ILC, Karni Ilyas melalui akun twitternya.

Melalui akun twitter, Karni Ilyas memohon maaf kepada pemirsa setia ILC TV One.

Pengumuman ILC TV One gagal tayang ini disampaikan melalui cuitan akun Twitter Indonesia Lawyers Club yang diretweet oleh akun Karni Ilyas.

"Dear Pencinta ILC: Dengan berat hati, kami umumkan, bahwa rencana diskusi ILC, Selasa malam ini, kami tiadakan. Untuk itu kami mohon maaf kepada semua pemirsa setia ILC tvOne," demikian bunyi unggahan tersebut.

Selain mengumumkan ILC gagal tayang, Karni Ilyas juga menuliskan pesan khusus.

Pesan khusus Karni llyas ini menjadi sorotan warganet karena mengandung pesan rahasia.

"Tidak semua yg saya tahu bisa saya katakan. Tidak semua yg saya alami bisa saya ceritakan." (Karni Ilyas)

Baca juga: Benarkah Kolonel Abdul Latief Bertemu Soeharto Jelang G30S PKI? Fadli Zon Ungkap Rahasia di ILC

Baca juga: SBY Blak-blakan Siapa Orang di Lingkaran Jokowi yang Selalu Fitnah Dirinya: Saya Sakit Hati

Apalagi saat ini banyak isu-isu menarik yang layak untuk diulas di ILC TV One.

Gagal tayangnya ILC TV One edisi Selasa 13 Oktober 2020 malam sontak menyita perhatian warganet.

Berikut beberapa komentar warganet:

@ibenuqosim: Berat rasanya ingin diskusi omnibuslaw, hoax yang beredar, jumlah halaman RUU, aktivis KAMI yang ditangkap, dosen yang dipukuli, atau covid yang melandai karena aksi demonstrasi.

@bujaswanaras: Begitu tinggikah tekanan untuk membuka kebenaran informasi pak Karni Ilyas? Atau memang memilih diam tak bersuara, menjadi jalan 'penyelematan'?

@conan_idn: Biasalah... kalau sudah genting @karniilyas @ILCtv1 tiarap. Apa ada tekanan??? Kalau media saja tdk membantu rakyat suarakan kebenaran jangan harap akan perubahan... Media tv ramai2 kadang gunakan demo anarkis segala... Padahal semua itu ada Gara2 yang buat UU yg bikin Gaduuuh!

Bercanda dengan Said Didu

Dua hari sebelumnya, host ILC TV One Karni Ilyas sempat bercanda dengan sahabat-sahabatnya melalui unggahan di Twitter.

Postingan terbarunya me-retweet postingan Said Didu.

Said Didu selama ini dikenal pendukung berat Prabowo yang selalu menyentil kebijakan Presiden Jokowi.

Selain itu, Said Didu juga dikenal pendukung fanatik klub Liga Inggris Manchester City.

"Ini fans City, yang ranking 14, masih saja berani berkoar-koar. Luar biasa nyalinya," tulis Karni Ilyas di Twitter.

Pada postingan tersebut, Said Didu juga mencolek Menkopolhukam Mahfud MD dan Karni Ilyas.

Dibantah Luhut

Pada acara ILC TV One pekan lalu, Selasa (6/10/2020), pernyataan Karni Ilyas sempat dibantah keras oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut membantah tudingan Karni Ilyas terkait dugaan UU Cipta Kerja yang terkesan disahkan diam-diam.

Awalnya, Karni Ilyas bertanya balik soal demo buruh yang ramai terjadi pada Selasa (6/10/2020).

Karni Ilyas menyebut pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja terkesan dilakukan diam-diam, tidak transparan, sehingga menimbulkan reaksi di kalangan para buruh.

Bahkan, tim produksi ILC TV One sampai luput mengangkat tema itu.

Namun Luhut Binsar Pandjaitan punya jawabannya.

Luhut mementahkan protes Karni Ilyas.

Ia menyatakan bahwa pembahasan Omnibus Law UU Cipta Kerja tercipta secara transparan dan tidak sembunyi-sembunyi.

"Dan tidak betul itu (Omnibus Law) dibuat diam-diam, semua diundang. Saya bicara dengan Ibu Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan. Beliau ke kantor saya berkali-kali dan kami diskusi. Saya juga bicara dengan beberapa buruh itu dan saya sampaikan," kata Luhut dalam acara ILC TV One yang tayang Selasa (6/19/2020) malam.

Dia menjelaskan, pembuatan Omnibus Law ini telah melalui proses yang panjang, sejak Luhut menjabat sebagai Menteri Polhukam.

Alasan di balik terciptanya UU Cipta Kerja ini, menurut Luhut, disebabkan Indonesia dicap negara kurang kompetitif.

"Sebenarnya tidak pernah ada diberitahu diam-diam, tidak diam-diam. Proses ini sudah panjang. Saya (waktu itu) Menko Polhukam pikirannya (soal Omnibus Law) sudah ada. Karena kita dianggap negara yang tidak kompetitif pada suatu kawasan ini," katanya.

Oleh karena itu, kata Luhut, pemerintah mencari keseimbangan.

Dia memastikan dengan disahkannya UU Cipta Kerja, rakyat tidak akan mengalami penderitaan.

"Tidak ada satu pemerintah pun yang ingin rakyatnya menderita. Atau buruhnya menderita, pengusahanya menderita, tentu tidak. Mesti membuat equiliberium, kehidupan itu adalah keseimbangan. Tanpa ada keseimbangan tidak akan jadi. Jadi itu yang dibuat di sini," tegasnya.

Luhut menegaskan bahwa semua aspirasi masyarakat diterima.

Bahkan, menurut dia, Presiden Joko Widodo mengakomodasi segala aspirasi.

Jadi lanjut dia, tidak hanya satu aspirasi saja yang didengar.

"Tidak akan kita membuat sesuatu tadi yang tidak baik buat buruh kita. Tunjukkan di mana angkanya. Presiden semua mengakomodasi yang bisa diakomodasi. Tapi, kita juga mesti dengar dari sisi lain. Tidak boleh dong kau mau menang sendiri," katanya.

(*)

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul ADA APA? Karni Ilyas Tiba-tiba Umumkan ILC TV One Gagal Tayang Malam Ini, Selasa 13 Oktober 2020

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved