Teriakan Terakhir Rangga, Bocah yang Meninggal Lindungi Ibunya dari Perkosaan Pria Mantan Napi
Diketahui jika bocah sembilan tahun itu mempertaruhkan nyawanya demi membela ibunya DN (28), saat hendak diperkosa seorang residivis.
Kronologi Kejadian
Kasat Reskrim Polres Langsa, Iptu Arief S Wibowo, dalam konfrensi pers, Selasa 13 Oktober 2020, juga menyampaikan tentang kronologi kasus pembunuhan yang dilakukan Samsul Bahri terhadap Rangga dan pemerkosaan yang dilakukan terhadap ibu Rangga, DN.
Arief mengatakan, pembunuhan dan pemerkosaan itu terjadi Sabtu 10 Oktober 2020 pukul 02.00 WIB di rumah korban, Kecamatan Birem Bayeun.
Samsul Bahri masuk ke rumah korban melalui pintu depan dengan mencongkel kunci kayu menggunakan parang.
Setelah pintu terbuka, Samsul melihat korban yang sedang tidur bersama anaknya.
“Pelaku langsung datang menghampiri dan meraba-raba tubuh korban. Korban terbangun dan melihat pelaku sudah tanpa pakaian dan memegang senjata tajam berupa parang,” ujar Arief.
DN spontan langsung membangunkan anaknya Rangga agar lari menyelamatkan diri.
Begitu terbangun, Rangga melihat pelaku dan langsung berteriak.
Itulah teriakan terakhir dari Rangga karena seketika Samsul Bahri membacok Rangga di bagian pundak sebelah kanan.
Samsul Bahri lantas mendorong tubuh DN dan kembali menebaskan parangnya ke bagian leher Rangga, dilanjutkan dengan menusuk pundak sebelah kiri dan bagian dada masing-masing sebanyak satu kali.
“Setelah itu, pelaku menyeret korban DN keluar dari rumah dan mencoba memperkosa korban,” imbuh Kasat Reskrim.
Karena melawan, Samsul Bahri kemudian mencekik leher dan membenturkan kepala DN ke rabat beton jalan yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban.
Samsul kemudian memperkosa korban dan setelahnya DN mengalami pingsan.
Saat tersadar, DN sudah berada ke perkebunan kelapa sawit yang berjarak 10 meter dari jalan.