BATAM TERKINI
Sah, KPU Kepri Tetapkan DPT Pilkada Serentak Total 1.168.188 Jiwa
Komisioner KPU Kepri Widiyono Agung menjelaskan, total DPT Kepri yakni 1.168.188 jiwa. Jumlah TPS sebanyak 4062 TPS
Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kepulauan Riau resmi menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Provinsi Kepri untuk Pilkada Serentak 9 Desember mendatang.
Komisioner KPU Kepri Widiyono Agung menjelaskan, total DPT Kepri yakni 1.168.188 jiwa.
"Itu setelah dirapatkan pleno, dan data telah diunggah di website KPU Kepri," ujarnya, Senin (19/10/2020).
Data itu lanjutnya, berdasarkan himpunan dari DPT Kabupaten Bintan 110.379 jiwa, Tanjungpinang 149.354, Karimun 165.780 jiwa, Lingga 70.545 jiwa, Natuna 52.896 jiwa, Anambas 31.707 jiwa, dan Batam 587.188 jiwa.
Widoyono menambahkan, adapun jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di Kepri sebanyak 4.062. Jumlah terbanyak ada di Batam yakni 2177 TPS. Disusul Kabupaten Karimun 555 TPS. Jumlah Desa/Kelurahan se-Kepri 417 dan terdiri 76 kecamatan.
Baca juga: Dari 10 Kecamatan, DPT Pilkada Bintan Paling Banyak di Bintim, Nyaris 32 Ribu Pemilih
Baca juga: DAFTAR Rincian 587.527 DPT Pilkada Batam 2020 di 12 Kecamatan di Batam
"Harapan kita, penyelenggaraan pilkada serentak tidak ada hambatan dan pelaksanaannya tetap mengacu pada protokol kesehatan," tambahnya.
Banyak Nama Dicoret
Sebelumnya diberitakan, KPU Kota Batam telah menetapkan daftar pemilih tetap atau DPT, yang akan memilih pada pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang.
Berdasarkan itu, KPU menetapkan sebanyak 587.527 jiwa.
Jika dibandingkan pada pemilu 17 April 2019 lalu, jumlah DPT kali ini ada pergeseran justru menurun.
Jumlah DPT saat itu adalah 650.876 jiwa.
Komisioner KPU Batam, Sastra Tamami di Batam, menjelaskan, KPU Batam banyak mencoret nama-nama yang sebelumnya terdapat dalam daftar.
Selain karena memang sudah pindah atau meninggal, terdapat juga data pemilih ganda, sehingga salah satunya harus dicoret.
Ini adalah hasil verifikasi terakhir KPU.
"Untuk itu. Jadi data ganda paling banyak itu NIK ganda," jelas Sastra.