TRIBUN WIKI

Mengenang Tragedi Aberfan, Longsornya Limbah Batu Bara yang Kubur Ratusan Siswa hingga Tewas

Limbah batu bara (coal spoil tip) di Aberfan, Wales, Inggris, longsor pada 21 Oktober 1966 dan menewaskan 144 orang.

Tribunnewswiki
TRAGEDI ABERFAN - Tragedi Aberfan berupa longsornya limbah batu bara yang mengubur dan menewaskan 144 orang. FOTO: Kondisi Aberfan setelah terkena longsoran limbah batu bara (kiri) dan penyelamatan korban (kanan) 

Jumlah limbah semakin bertambah sehingga membuat penduduk dan pejabat setempat khawatir.

Bukit limbah itu tepat berada di atas Pantlas Junior School yang memiliki 240 siswa.

Mereka menyuarakan kekhawatiran ini kepada National Coal Board (NCB) yang mengoperasikan tambang di sana. Namun, NCB mengabaikannya.

Baca juga: Hari Ini (11/9) Dalam Sejarah, Mengenang Tragedi World Trade Center (WTC), Tewaskan 2.753 Orang

Longsor

Pada pekan-pekan sebelum longsor terjadi, ada curah hujan yang tinggi di Aberfan.

Air menumpuk di dalam bukit limbah dan menyebabkan limbah itu menjadi lumpur dan longsor pada 21 Oktober 1966 sekitar pukul 09.15.

Limbah itu bergerak ke bawah dengan kecepatan tinggi dan menghancurkan dua pondok pertanian sebelum mencapai Pantlas Junior School.

Lumpur membenamkan sekolah itu dan menewaskan 109 murid dan lima guru. Mereka terkubur dan tidak bisa bernapas.

Beberapa pegawai sekolah itu melakukan apa pun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan murid.

Jeff Edwards, salah satu anak yang berhasil diselamatkan, mengatakan dia mendengar tangisan dan teriakan teman-temannya setelah longsor terjadi.

Dia mengatakan suara itu semakin pelan karena anak-anak terkubur dan kehabisan napas.

Baca juga: Tragedi Pembunuhan Kaisar Rusia Paul I Terjadi Hari Ini Tahun 1801

Penyelamatan

Peristiwa itu terjadi dengan sangat cepat sehingga tidak ada yang bersiap.

Anak-anak mengaku mendengar suara mirip suara pesawat jet ketika longsor terjadi.

Tim penyelamat dan relawan langsung menuju ke sekolah untuk membantu menyelamatkan anak-anak.

New York Times melaporkan bahwa para penambang, polisi, pemadam kebakaran, dan relawan bekerja keras membebaskan anak-anak.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved