TRIBUN WIKI
Mengenang Tragedi Aberfan, Longsornya Limbah Batu Bara yang Kubur Ratusan Siswa hingga Tewas
Limbah batu bara (coal spoil tip) di Aberfan, Wales, Inggris, longsor pada 21 Oktober 1966 dan menewaskan 144 orang.
Mereka bahkan menyingkirkan limbah batu bara dengan tangan kosong.
Buldoser turut digunakan untuk menyingkirkan puing-puing.
Jumlah korban jiwa mencapai 144 orang, sebanyak 116 di antaranya adalah anak-anak.
Ratu Elizabeth II sempat menolak mengunjungi Aberfan sehingga memunculkan kritik.
Dia awalnya mengirim suaminya, Pangeran Phillip, untuk menggantikan kunjungan resminya.
Elizabeth akhirnya datang ke Aberfan delapan hari setelah bencana itu terjadi.
Beberapa tahun kemudian dia mengatakan menyesal karena tidak segera mengunjungi Aberfan.
Baca juga: Tewaskan 60.000 Penduduk, Inilah Bencana Angin Topan Paling Dahsyat Sepanjang Sejarah
Penyelidikan
Hasil penyelidikan mengenai bencana itu diterbitkan pada 3 Agustus 1967.
Dalam penyelidikan yang berlangsung selama 76 hari, ada 136 saksi yang ditanyai dan ada 300 barang bukti yang diperiksa.
Pengadilan menyimpukan bahwa National Coal Board adalah satu-satunya pihak yang harus bertanggung jawab.
Namun, Lord Robbens, kepala NCB, menyangkal semua tuduhan dihadapkan kepada perusahaan itu.
Dia mengaitkan bencana itu dengan mata air di bawah bukit limbah yang sebelumnya tidak diketahui.
Robbens juga membantah kesaksian bahwa bukit itu sudah menunjukkan tanda-tanda akan longsor.
Inggris segera membentuk Aberfan Disaster Memorial Fund dan berhasil mendapatkan dana sekitar $16,6 juta (dengan standar saat ini).
NCB kemudian menawarkan kompensasi sebesar $500 untuk setiap keluarga yang berduka.
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul 'Hari Ini dalam Sejarah 21 Oktober: Tragedi Aberfan, Ratusan Murid Sekolah Terkubur Limbah Batu Bara'.