Jepang Longgarkan Pembatasan Untuk Pelancong Bisnis, Masa Inap Diperbolehkan hingga 3 Hari
Jepang akan melonggarkan pembatasan masuk bagi pelancong bisnis untuk masa inap hingga tiga hari. Berikut sederet kebijakan terbaru Jepang.
"Jalur kediaman" itu akan dilakukan dengan perlindungan kesehatan masyarakat yang diperlukan, kata Kementerian Luar Negeri Singapura pada 25 September.
Jepang juga sedang mempertimbangkan rencana untuk mengizinkan warga Jepang yang pergi ke luar negeri untuk perjalanan bisnis dibebaskan bersyarat dari keharusan menjalani karantina 14 hari setelah mereka kembali, mulai bulan depan.
Jepang dan Korea Selatan Akan Buka Kembali Perjalanan Bisnis di Tengah Pembatasan Covid-19
Jepang dan Korea Selatan kemungkinan akan sepakat untuk memulai kembali perjalanan bisnis jangka pendek dan panjang antara kedua negara dalam minggu ini.
Nikkei melaporkan, dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk membantu ekonomi mereka setelah pembatasan perjalanan karena pandemi Covid-19.
Pengunjung jangka pendek tidak perlu karantina jika mereka menunjukkan bukti tes virus Corona negatif.
Kemudiam memberikan rencana perjalanan saat masuk, harian Jepang melaporkan pada Senin (5/10/2020), mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan dari kedua belah pihak.
Pengunjung jangka panjang akan dapat masuk dengan tes dan dua minggu isolasi diri, kata Nikkei, menambahkan bahwa kesepakatan itu diharapkan berlaku segera bulan ini.
Pemerintah Jepang berharap langkah tersebut juga akan membantu meningkatkan hubungan antara kedua tetangga yang telah tegang oleh masalah termasuk kompensasi untuk kerja paksa masa perang dan pembatasan ekspor, kata Nikkei.
Korea Selatan akan menjadi negara kedua setelah Singapura yang dibuka kembali oleh Jepang untuk masa tinggal jangka pendek dan jangka panjang.
Jepang telah dibuka kembali untuk pengunjung jangka panjang dari sembilan negara termasuk Thailand dan Vietnam.
Singapura dan Jepang Luncurkan 'Residence Track' Untuk Pemegang Izin Kerja
Singapura dan Jepang telah meluncurkan "jalur kediaman" atau residence track bagi para eksekutif bisnis dan profesional yang merupakan pemegang izin kerja.
Di samping jalur hijau timbal balik sebelumnya yang melayani terutama untuk pelancong bisnis jangka pendek.
Namun, ini akan dilakukan dengan perlindungan kesehatan masyarakat yang diperlukan, kata Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) dalam sebuah pernyataan pada Jumat (25/9/2020).