Singapura Catat 3 Kasus Covid-19 Baru, 2 Infeksi Impor dari Prancis dan Uni Emirat Arab
Singapura mengkonfirmasi tiga kasus virus Corona baru pada hari Senin, menjadikan total infeksi Covid-19 berjumlah 57.973. Catat dua kasus impor baru.
Jumlah kasus baru di masyarakat telah menurun dari empat kasus dua pekan lalu menjadi dua kasus pada pekan lalu, tambah kementerian itu.
Jumlah kasus yang tidak ditautkan di komunitas dalam seminggu tetap stabil di dua kasus dalam periode yang sama.
Dengan 21 kasus keluar pada hari Senin, 57.864 pasien telah pulih sepenuhnya dari penyakit tersebut.
Sebanyak 43 pasien masih dirawat di rumah sakit, sedangkan 23 di fasilitas masyarakat. Tidak ada perawatan intensif.
Singapura telah mengalami 28 kematian akibat komplikasi Covid-19, sementara 15 orang yang dinyatakan positif meninggal karena penyebab lain.
Sementara itu, orang hanya boleh mengumpulkan token TraceTogether mereka dari pusat komunitas konstituensi mereka sendiri, kata Smart Nation and Digital Government Office (SNDGO) pada Senin malam.
Dikatakan bahwa semua daerah pemilihan akan dilayani pada waktunya dan mendesak anggota masyarakat untuk menunggu latihan pemungutan suara dimulai di daerah pemilihan mereka.
Check-in menggunakan token atau aplikasi TraceTogether, yang dijuluki SafeEntry khusus TraceTogether, akan diberlakukan hanya setelah semua orang yang membutuhkan token memiliki kesempatan untuk mengumpulkannya, kata SNDGO.
Kantor tersebut menambahkan bahwa orang dapat menggunakan aplikasi atau token untuk check-in SafeEntry khusus TraceTogether karena mereka melayani fungsi yang sama untuk merekam data kontak dekat.
“Tidak perlu mengumpulkan token jika Anda sudah menggunakan aplikasi TraceTogether, atau sudah dapat mengunduhnya,” kata SNDGO.
Detail lebih lanjut mengenai jadwal pembukaan pusat koleksi akan dirilis nanti.
Dijadwalkan Hari Ini (26/10), Mengapa Pembukaan Jalur Hijau Singapura-Indonesia Diperlukan?
Jalur hijau timbal balik (RGL) antara Singapura dan Indonesia dijadwalkan akan dibuka hari ini, Senin (26/10/2020).
Lantas apa pentingnya kebijakan ini dibuat? berikut pendapat dari ahli yakni Jefferson Ng dan Dedi Dinarto dari perguruan tinggi S. Rajaratnam School of International Studies Singapura.
Menurut mereka, kebijaka ini adalah bagian dari upaya nasional yang lebih luas untuk menghidupkan kembali hub udara Singapura yang sakit dan memulihkan hubungan perjalanan bilateral.