Singapura Catat 3 Kasus Covid-19 Baru, 2 Infeksi Impor dari Prancis dan Uni Emirat Arab

Singapura mengkonfirmasi tiga kasus virus Corona baru pada hari Senin, menjadikan total infeksi Covid-19 berjumlah 57.973. Catat dua kasus impor baru.

Straits Times
VIRUS CORONA - Tampines Mall, Ion Orchard dan 313 @ Somerset dikunjungi oleh pasien infeksi Covid-19 di Singapura. 

Mengizinkan mereka bepergian akan membantu melanjutkan atau mempercepat beberapa aktivitas yang mungkin terhenti.

Di sisi lain, industri pariwisata terpukul parah di kedua negara.

Sebelum pandemi, 3,1 juta orang Indonesia mengunjungi Singapura pada 2019, sementara 1,9 juta orang Singapura mengunjungi Indonesia pada tahun yang sama.

Kepulauan Riau, yang menerima sebagian besar wisatawan Singapura, terkena dampak paling parah.

Sementara 99.000 warga Singapura mengunjungi Batam pada Januari, kedatangan telah turun mendekati nol sejak April, setelah penutupan jalur feri.

Kisah yang sama berlaku secara nasional. Lalu lintas udara ke Indonesia pada Juni 2020 hanya 12 persen pada Juni 2019, sedangkan pada Agustus 2020, Bandara Changi hanya menangani 84.000 penumpang, hanya 1,42 persen dari angka Agustus 2019.

Meskipun RGL tidak langsung mengarah pada pembukaan bisnis reguler atau perjalanan umum, RGL akan membangun kepercayaan dan proses yang diperlukan untuk secara bertahap membuka jalan bagi perjalanan wisata yang terbatas.

Misalnya, Singapura dan Indonesia dapat mempertimbangkan pengaturan perjalanan wisata khusus antara Singapura dan salah satu resor di Lagoi, Bintan, di mana arus dan pergerakan orang dapat dipantau dan dikendalikan.

Ini akan membantu mengintensifkan hubungan bilateral yang terus menguat bahkan selama pandemi Covid-19.

Pada bulan April, Yayasan Temasek menyediakan mesin dan kit PCR pendeteksi Covid-19, alat pelindung diri (APD), dan ventilator untuk Batam dan Bali.

Pada Mei 2020, Yayasan Temasek kembali menawarkan konsentrat hand sanitiser 5.000 liter ke tiga wilayah di Indonesia, yakni Jambi, Riau, dan Kepulauan Riau. Singapura juga mengimpor 5.000 set tempat tidur dari Indonesia untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur rumah sakit.

Pembukaan perjalanan bisnis dan diplomatik melalui RGL akan memungkinkan kunjungan resmi dilanjutkan, yang akan menambah sentuhan yang lebih pribadi daripada pertemuan bilateral online.

Kunjungan semacam itu juga dapat memfasilitasi pertukaran informasi dan praktik terbaik dalam menangani pandemi sekaligus membuka kemungkinan kerja sama ekonomi yang lebih dalam, semuanya dalam meningkatkan hubungan bilateral.

RGL itu sendiri adalah langkah sederhana bagi Singapura untuk memulai kembali perekonomian dan meningkatkan kepercayaan investor.

Dalam beberapa bulan terakhir, kedua negara berupaya memulai kembali dan mendukung kegiatan ekonomi.

Namun, meski kedua negara kemungkinan akan mendapat keuntungan ekonomi dari dimulainya kembali perjalanan umum, pembentukan gelembung perjalanan udara antara Singapura dan Indonesia tidak akan terjadi secara realistis di masa mendatang.

Mengingat sifat pembatasan, sebagian besar perusahaan tidak mungkin mengubah kebijakan perjalanan mereka, yang berarti tidak akan ada peningkatan besar dalam aplikasi perjalanan bisnis yang penting.

Namun, RGL dapat menguntungkan beberapa kelompok termasuk perjalanan diplomatik dan dinas, eksekutif perusahaan dengan tanggung jawab regional, perwakilan dari Kamar Dagang Indonesia, dan perusahaan Singapura di Batam.

Singapura juga telah membuka pengaturan jalur hijau dengan berbagai negara, serta perjalanan umum dengan China, Hong Kong, Jepang, Brunei, dan Selandia Baru, yang berarti bahwa orang Indonesia juga dapat memperoleh manfaat dari pertemuan dengan mitra bisnis regional di Singapura.

Ini dapat mendukung upaya Singapura untuk memulai kembali sektor MICE (Rapat, Insentif, Konferensi, dan Pameran).

Dengan tingkat transmisi komunitas yang rendah di Singapura, Singapura memposisikan dirinya sebagai tujuan yang aman untuk mengadakan pertemuan dan konferensi.

Jika pengujian cepat dapat diterapkan untuk pelancong sebagai pengganti karantina, perjalanan dapat meningkat.

Jika pembukaan kembali jalur perjalanan di dua titik berfungsi sebagaimana mestinya, kedua negara dapat membuka titik masuk dan keluar tambahan untuk pengaturan jalur hijau timbal balik antara Singapura dan kota-kota besar Indonesia lainnya seperti Medan di Sumatera Utara dan Bandung di Jawa Barat.

Pada 2019, arus investasi dari Singapura ke Indonesia merupakan yang tertinggi untuk Sumatera Utara dan Jawa Barat, setelah Jakarta dan Kepulauan Riau. .

Namun demikian, hal ini harus didasarkan pada apakah sarana kesehatan dan infrastruktur bandara dapat mendukung penataan jalur hijau.

Singkatnya, inisiatif RGL antara Singapura dan Indonesia merupakan langkah awal tentatif untuk mendukung sektor penerbangan dan mengizinkan aktivitas MICE terbatas antara kedua negara.

Namun, kami tidak berharap perjalanan bisnis atau wisata reguler akan dilanjutkan di antara kedua sisi.

Pembukaan bertahap dan bertahap akan bergantung pada kepercayaan kedua negara untuk dapat mengelola arus orang antara kedua negara dan kemampuan tes Covid-19 untuk mendeteksi dan mengisolasi kasus asimtomatik.

Sumber: Straits Times.

Baca juga: Hari Pertama Kebijakan Buka Pintu Singapura, Respon Dunia Usaha & Kesiapan Pemko Batam

Baca juga: HARI Pertama Singapura Buka Pintu, Begini Suasana di Pelabuhan Batam Center 

Baca juga: Singapura Konfirmasi 5 Kasus Covid-19 Baru, 2 Ditemukan di Asrama dan 3 Infeksi Impor

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved