Bayi di Toilet Bandara Picu Penumpang Wanita Diminta Telanjang dan Digeledah, Australia Protes Qatar

Sejumlah penumpang perempuan protes setelah diminta telanjang untuk digeledah petugas setelah ditemukan bayi di tailet bandara

shutterstock
Bayi di Toilet Bandara Picu Penumpang Wanita Diminta Telanjang dan Digeledah, Australia Protes Qatar. Foto ilustrasi 

Bayi di Toilet Bandara Picu Penumpang Wanita Diminta Telanjang dan Digeledah, Australia Protes Qatar

TRIBUNBATAM.ID - Sejumlah penumpang perempuan protes setelah diminta telanjang.

Para penumpang satu per satu diminta membuka baju untuk digeledah petugas.

Baca juga: Polisi Bongkar Status Istri yang Kedapatan Telanjang Dengan Pria Lain

Baca juga: Jalinan Cinta Terlarang Hingga Jatuh Korban, Suami Pergoki Istrinya Telanjang Bulat Bersama Tetangga

Kejadian ini berlangsung sebelum penerbangan dari Doha ke Sydney, setelah ditemukan bayi di toilet Bandara Internasional Hamad. 

Ilustrasi dipaksa telanjang untuk diperiksa
Ilustrasi dipaksa telanjang untuk diperiksa (Tribun Bali via ABC)

Baca juga: 16 ABG Terciduk Pesta Birahi, Pria Telanjang Dada, Wanita Tanpa Busana Sembunyi Dalam Selimut

Para penumpang perempuan diperiksa untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda melahirkan.

Bayi sejauh ini belum diidentifikasi siapa orangtuanya dirawat setelah ditemukan pada 2 Oktober.

Baca juga: Saat Akhir Pekan 34 Kapal Berlayar, Jumlah Penumpang Pelabuhan Pancung Batam Mulai Naik 

Baca juga: Airport Tax Dihapus, Suwarso Sebut Penumpang di Bandara Hang Nadim Mulai Meningkat

Penggeledahan terungkap setelah para penumpang perempuan Australia angkat bicara.

Perempuan dari negara-negara lain juga digeledah.

Petugas karantina kesehatan Malaysia menunggu penumpang di titik pemeriksaan termal di terminal kedatangan internasional, Bandara Internasional Kuala Lumpur, pada (10/32020). (Foto Reuters)
Ilustrasi petugas karantina kesehatan Malaysia menunggu penumpang di titik pemeriksaan termal di terminal kedatangan internasional, Bandara Internasional Kuala Lumpur, pada (10/32020). (Bangkok Post)

Semua penumpang perempuan dewasa di penerbangan Qatar Airways itu diminta untuk menjalani penggeledahan, dua di antaranya menceritakan pengalaman mereka kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC).

Baca juga: KRONOLOGI Penggeledahan Rumah 2 Pejabat Bea Cukai Batam Oleh Kejagung, 3 HP dan 1 Flashdisk Disita

Baca juga: Bos Bordir Hilang Setelah Densus 88 Menggeledah Rumahnya, Tetangga Berikan Penjelasan

Sebanyak 13 perempuan Australia dibawa ke ambulans di landasan udara dan diminta untuk membuka pakaian dalam sebelum diperiksa, menurut laporan itu.

Salah seorang dia antaranya Kim Mills mengatakan kepada media Inggris, The Guardian, dia termasuk yang diminta untuk turun dari pesawat dan dibawa ke tempat parkir yang gelap, tempat tiga ambulans menunggu untuk pemeriksaan medis.

Baca juga: Pasca Digeledah Penyidik Kejagung RI, Rumah Kepala Bea Cukai Batam Gelap, Sepi Tanpa Aktivitas

Namun, para petugas tidak memeriksanya - menurut Mills - mungkin karena ia berusia 60-an.

Tetapi, pengalamannya menakutkan.

Ilustrasi Qatar Airways
Ilustrasi Qatar Airways (WIKIPEDIA)

"Kaki saya gemetar.

Saya sangat takut karena mereka membawa saya ke satu tempat.

Mengapa mereka tidak menerangkan kepada saya, apa yang akan mereka lakukan?" kata Mills dan menambahkan bahwa para awak pesawat kemudian memberitahu mereka bahwa mereka juga tidak tahu apa yang terjadi.

Baca juga: Gara-gara Wabah Virus Corona, MotoGP Qatar Batal Digelar, Dorna Sport Angkat Bicara

"Sangat mengesalkan.

Saya tak bisa bayangkan apa yang dirasakan perempuan-perempuan muda itu."

Para penumpang telah naik pesawat sebelum para penumpang perempuan diminta turun, menurut para saksi mata kepada media Australia.

Salah seorang penumpang Wolfgang Babeck mengatakan kepada ABC, perempuan yang diminta keluar dari pesawat, "Banyak... yang marah, dan salah seorang dari mereka menangis - seorang perempuan muda."

Baca juga: Dokter di Bandara Soekarno Hatta Diduga Lakukan Pelecehan dan Pemerasan ke Seorang Calon Penumpang

Baca juga: Wanita Alami Pelecehan dan Diperas saat Rapid Test di Soekarno-Hatta, Awalnya Dibilang Reaktif

Pemerintah Qatar belum mengeluarkan komentar terkait insiden itu.

Tidak jelas apakah penumpang perempuan penerbangan lain juga mengalami insiden serupa.

Pemerintah Australia mengatakan, laporan itu menunjukkan bahwa perlakuan terhadap perempuan "di luar kondisi di mana perempuan dapat memberikan persetujuan."

Ilustrasi pelecehan
Ilustrasi pelecehan (Kompas.com)

Saat ditanya oleh para wartawan apakah langkah itu sama saja dengan serangan seksual, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan, "Tidak, saya tidak mengatakan itu karena saya belum melihat rincian laporan kejadian itu."

Ia mengatakan kata-kata "rentetan kejadian yang sangat mengganggu, menyinggung, memprihatinkan" telah diajukan ke kepolisian federal Australia yang akan "menentukan langkah selanjutnya" setelah pemerintah menerima penjelasan dari pejabat Qatar.

Baca juga: Unair DO Mahasiswa Pelaku Pelecehan Seksual Fetish Kain Jarik, G Dinilai Mencoreng Nama Baik Kampus

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne menyebut penggeledahan sebagai langkah yang menyinggung dan sangat mengganggu.

Australia mengatakan mereka diberitahu soal insiden tersebut pada saat kejadian dan saat itu pemerintah "telah secara resmi mengajukan keprihatinan serius."

Pihak Bandara Internasional Hamad tidak memberikan rincian terkait pemeriksaan ataupun jumlah perempuan serta penerbangan yang terdampak.

Dalam satu pernyataan, bandara mengatakan, "Pihak medis mengungkap keprihatinan kepada para pejabat terkait kondisi kesehatan seorang ibu yang baru melahirkan dan meminta agar ia dicari keberadaannya sebelum (pesawat) berangkat."

"Orang-orang yang bisa masuk ke lokasi tertentu di bandara, tempat bayi baru lahir ditemukan, diminta untuk membantu penyelidikan."

Menlu Payne mengatakan, pejabat Australia telah mengontak penumpang perempuan yang terdampak setelah mereka di Sydney dan mulai menjalani karantina 14 hari di hotel, persyaratan yang saat ini diterapkan untuk penumpang dari luar negeri.

"Mereka telah mendapatkan dukungan yang diperlukan terkait protokol kesehatan selama periode (karantina)," kata Payne kepada wartawan di Canberra.

Ia menambahkan bahwa kejadian itu "luar biasa dan saya tidak pernah mendengar insiden serupa seumur hidup saya."

Bandara Hamad telah mengeluarkan seruan kepada ibu bayi yang baru lahir itu untuk melapor dan meminta kepada siapa pun yang mengetahui untuk mengontak petugas.

Saat ini, bayi itu diasuh oleh para petugas medis dan petugas sosial.

.

.

.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penumpang Wanita Disuruh Telanjang saat Diperiksa, Australia Komplain ke Qatar

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved