ROHANI KRISTEN

Doa Katolik Agar Menjadi Orang Kudus, Bersama Santo Fransiskus dari Asisi

Namanya Fransiskus dan karena dia berasal dari Asisi maka orang kudus ini kemudian dinamakan Santo Fransiskus dari Asisi.

ISTIMEWA
LUKISAN - Santo Fransiskus dari Asisi 3 

Dia juga sudah terbiasa jika teman-temannya memilihnya menjadi pemimpin dalam tiap pesta yang diadakan.

Mereka terbiasa bersenang-senang hingga larut malam, bernyanyi dengan suara keras di sekeliling jalan-jalan kota Assisi.

LUKISAN - Santa Maria Magdalena 3
LUKISAN - Santa Maria Magdalena 3 (ISTIMEWA)

Namun Fransiskus menjadi bosan dengan hidup “ramai” ini. Bukan itu yang ingin diraihnya.

Maka dia mulai menjelajahi daerah-daerah pedalaman di sekitar Assisi seorang diri.

Pada masa ini Fransiskus sering pergi sendirian ke tempat-tempat tersembunyi dan masuk ke gua-gua, di situ dia menghabiskan waktu berjam-jam.

Sekembalinya dari tempat-tempat itu ke Kota Assisi, teman-temannya sering memperhatikan raut wajah Fransiskus yang nampaknya linglung.

Selain ke tempat-tempat tersembunyi, dia juga sering pergi ke dataran bawah Assisi.

Di situ terdapat kumpulan orang berpenyakit kusta. Pada suatu saat dia berjumpa dengan seorang penderita kusta.

Walaupun takut, dia tetap turun dari kudanya dan menyambut orang itu lalu menawarkannya uang, serta memberinya ciuman kasih.

Dia sering kali membagikan cerita perjumpaannya dengan orang kusta ini; bahkan menjelang kematiannya, dia menuliskan kenangan tersebut dalam wasiatnya.

Menjelang akhir tahun 1205, ada satu perjumpaan lagi yang mengubah hidupnya secara radikal.

Saat itu dia berada di dalam gereja tua yang hampir tak terurus di bagian bawah Kota Assisi.

Gereja itu bernama San Damiano, dikelola oleh seorang imam miskin.

Sang imam bahkan tak mampu membeli minyak untuk menyalakan lampu di hadapan gambar salib Kristus bergaya Byzantium.

Fransiskus memandang salib itu dengan terpesona. Salib tersebut saat ini masih bisa dilihat di Basilika Santa Klara Assisi.

Kristus digambarkan secara hidup pada salib itu. Corpusnya tidak tertancap pada kayu; tetapi tergambar.

Di latar belakangnya terdapat gambar malaikat-malaikat dan para kudus.

Mata Kristus tampak terbuka lebar dan walaupun darah terlukis keluar dari luka-lukanya, namun Dia seperti tidak merasa sakit.

Salib inilah yang “berbicara” kepada Fransiskus.

Kristus meminta Fransiskus untuk memperbaiki gereja tua tersebut, dengan menyebutnya “Gereja-Ku”.

Tentu saja di mata seorang muda seperti Fransiskus yang dimaksudkan dengan “Gereja-Ku” adalah gereja tua tersebut yang memang memerlukan perbaikan.

Maka dia memilih cara yang mudah. Dia pergi ke toko ayahnya, mengambil gelondongan kain mahal, pergi ke pasar Foligno, lalu menjual kain serta kudanya.

Kemudian dengan gembira dia kembali ke gereja tua untuk memberikan uang hasil penjualannya kepada imam miskin di sana.

Imam itu dengan bijak menolaknya karena tahu bahwa ayah Fransiskus pasti akan marah besar dengan tindakan eksentrik anaknya itu.

Namun demikian, dia mengizinkan Fransiskus untuk tinggal bersamanya di San Damiano sebagai “oblatus”.

Fransiskus menawarkan dirinya untuk melayani secara suka rela pada suatu gereja tertentu dengan tujuan menjalani hidup pertobatan.

LUKISAN - Santo Fransiskus dari Asisi 4
LUKISAN - Santo Fransiskus dari Asisi 4 (ISTIMEWA)

Doa Santo Fransiskus dari Asisi:

Tuhan,
Jadikanlah aku pembawa damai,
Bila terjadi kebencian,
jadikanlah aku pembawa cinta kasih,
Bila terjadi penghinaan,
jadikanlah aku pembawa pengampunan,
Bila terjadi perselisihan,
jadikanlah aku pembawa kerukunan,
Bila terjadi kebimbangan,
jadikanlah aku pembawa kepastian,
Bila terjadi kesesatan,
jadikanlah aku pembawa kebenaran,
Bila terjadi kecemasan,
Jadikanlah aku pembawa harapan,
Bila terjadi kesedihan,
jadikanlah aku sumber kegembiraan,
Bila terjadi kegelapan,
jadikanlah aku pembawa terang,
Tuhan semoga aku ingin menghibur dari pada dihibur,
memahami dari pada dipahami,
mencintai dari pada dicintai,
sebab
dengan memberi aku menerima,
dengan mengampuni aku diampuni,
dengan mati suci aku bangkit lagi,
untuk hidup selama-lamanya.
Amin. 

(TRIBUNBATAM.id/Thomm Limahekin)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved