Kisah Aditya, Siswa Pintar Terancam Putus Sekolah karena Tidak Punya Ponsel: Ayah Kena PHK
Aditya Akbar, siswa pintar itu hidup pas-pasan bersama seorang kakak dan ayahnya
"Mulai terkena imbas belajar daring sudah sejak kelas VI SD. Dulu ada handphone tapi sekarang tidak ada karena rusak," ujar Aditya ditemui Warta Kota di rumah petaknya Senin (26/10/2020).
Smartphone Aditya sudah rusak sejak ia mulai masuk SMP.
Ia pun memaklumi ketika ayahnya tidak dapat memberikan smartphone baru untuk belajar online.
Hal itu karena kondisi pemasukan keluarga yang tidak menentu imbas dari pandemi Covid-19.
Sejak semester awal, Aditya tidak pernah ikuti pelajaran di kelasnya. Bahkan untuk memberi tahu sekolah saja ia tidak bisa lantaran keluarga tidak memiliki satupun alat komunikasi.
Maka pada saat mulai UTS, Adit memutuskan untuk tidak ikut ujian.
Pihak sekolah mendatangi rumah Adit di RT 10/07 Nomor 41, Jalan Cempaka Bawah, Kota Bambu Utara, Palmerah untuk mengonfirmasi ketidakhadiran Adit.
"Jumat (23/10/2020) lalu dari pihak sekolah datang ke sini karena saya tidak ikut sekolah daring dan ulangan," jelas Adit.
Menurut Adit, saat itu ayahnya pun sudah menjelaskan bahwa kondisi ekonomi keluarganya terhimpit lantaran Pandemi Covid-19.
Pihak sekolah tidak dapat berbuat banyak atas kesulitan yang dihadapi Adit.
Mereka berharap orang tua mengupayakan untuk membelikan Adit smartphone agar bisa kembali sekolah.
"Katanya kalau bisa harus beli smartphone biar bisa terus belajar," ungkap Aditya.
Aditya bukan tidak ingin belajar. Penyuka mata pelajaran IPA itu hanya tidak memiliki pilihan lain setiap kali melihat kondisi keuangan keluarganya.
Bocah yang bercita-cita menjadi polisi itu hanya pasrah jika tidak dapat lanjut sekolah karena tak memiliki smartphone.
"Enggak tahu harus bagaimana. Pasrah saja," kata Adit lesu.