Gelombang Protes Negara Islam ke Prancis dan Kartun Nabi Muhammad SAW, PBB Desak Hal Ini

Insiden ini buntut dari munculnya kartun Nabi Muhammad SAW oleh seorang guru dan pembelaan yang dilakukan Presiden Prancis Emmanuel Marcon

AFP
Gelombang Protes Negara Islam ke Prancis dan Kartun Nabi Muhammad SAW, PBB Desak Hal Ini 

Gelombang Protes Negara Islam ke Prancis dan Kartun Nabi Muhammad SAW, PBB Desak Hal Ini

TRIBUNBATAM.ID - Gelombang protes terjadi di sejumlah negara-negara Islam kepada Prancis.

Insiden ini buntut dari munculnya kartun Nabi Muhammad SAW oleh seorang guru dan pembelaan yang dilakukan Presiden Prancis Emmanuel Marcon.

Baca juga: Prancis Mencekam, Setelah Guru Giliran 1 Wanita Dipenggal Saat Terjadi Serangan Pisau di Gereja Nice

Baca juga: Emmanuel Macron, Presiden Prancis Penghina Islam dan Nabi Muhammad SAW, Nikahi Nenek Sepuh 67 Tahun

Banyak aktivis yang mengkritik Perancis karena menyerang simbol-simbol suci minoritas atas nama kebebasan berbicara.

Staf medis dan pemadam kebakaran tiba di lokasi serangan pisau di gereja Nice, Perancis, pada Kamis (29/10/2020). Sebanyak 3 orang tewas dalam serangan ini dan beberapa lainnya terluka
Staf medis dan pemadam kebakaran tiba di lokasi serangan pisau di gereja Nice, Perancis, pada Kamis (29/10/2020). Sebanyak 3 orang tewas dalam serangan ini dan beberapa lainnya terluka (AFP/VALERY HACHE)

Semenatra itu Kepala badan anti-ekstremisme PBB, Miguel Angel Moratinos menyatakan "keprihatinan yang mendalam" atas ketegangan yang meningkat dari kontroversi kartun Nabi Muhammad.

Baca juga: Arie Untung Buang Tas Mahal Prancis, Tak Terima Nabi Dihina, Dewi Sandra & Mulan Jameela Ikut Respon

Moratinos mendesak untuk memiliki "rasa saling menghormati" antara pihak yang berbeda agama dan pandangan politik.

Moratinos yang memimpin Aliansi Peradaban PBB, menyampaikan itu pada Rabu (28/10/2020), sebagai respons kemarahan yang meningkat di dunia Muslim karena pernyataan pemerintah Perancis terhadap kasus pemenggalan kepala seorang guru sekolah menengah di Perancis.

Baca juga: Presiden Prancis dan Charlie Hebdo Hina Islam, Erdogan Geram Ejek Berengsek Digambarkan Cabul

Baca juga: Sosok Guru yang Dibunuh dengan Brutal karena Perlihatkan Kartun Nabi Muhammad, Kepala Dipenggal

Peristiwa itu terjadi setelah guru tersebut diketahui memperlihatkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya, sebagai bagian dari pelajaran tentang kebebasan berbicara di kelasnya.

Sepuluh ribu umat Islam di Bangladesh turun ke jalan memprotes Presiden Perancis Emmanuel Macron, yang dianggap menghina Islam dan nabi Muhammad SAW
Sepuluh ribu umat Islam di Bangladesh turun ke jalan memprotes Presiden Perancis Emmanuel Macron, yang dianggap menghina Islam dan nabi Muhammad SAW (AFP)

Presiden Emmanuel Macron dengan keras membela penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad atas dasar kebebasan berbicara, memicu protes marah di seluruh dunia Muslim dan kampanye untuk memboikot produk Perancis.

Baca juga: Erdogan Naik Pitam Presiden Perancis Sebut Islam Dalam Krisis, Olok Emmanuel Marcon Periksa Mental

"Kartun itu juga memprovokasi tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa yang diserang karena agama, kepercayaan, atau etnis mereka," kata Moratinos, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Kamis (29/10/2020), tidak secara eksplisit merujuk pada pembelaan Macron atas kartun itu.

"Penghinaan agama dan simbol-simbol suci agama memicu kebencian serta kekerasan ekstrim yang mengarah pada polarisasi dan fragmentasi masyarakat," ujar Moratinor memperingatkan.

Baca juga: Pramugari Viral Bersihkan Diri Pakai Debu Pesawat sebelum Salat, Apa Itu Tayamum Dalam Islam?

Pernyataan tersebut memberikan arti untuk kebebasan beragama dan kebebasan berekspresi, sebagai "hak yang saling bergantung, saling terkait, dan saling menegakkan kembali", yang berakar dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Presiden Perancis Emmanuel Macron (kiri) bersama dengan Ibu Negara, Brigitte Macron
Presiden Perancis Emmanuel Macron (kiri) bersama dengan Ibu Negara, Brigitte Macron (AFP/GEOFFROY VAN DER HASSELT)

"Menjunjung tinggi dan melindungi hak-hak fundamental ini adalah tanggung jawab utama semua negara anggota," terangnya dalam pernyataan itu.

Banyak aktivis yang mengkritik Perancis karena menyerang simbol-simbol suci minoritas atas nama kebebasan berbicara.

Baca juga: Ambisi Neo Ottoman di Bawah Recep Tayyip Erdogan, Turki Bisa Guncang China di Asia Tengah

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengkritik Macron, dengan mengatakan bahwa pemimpin Perancis itu membutuhkan "pemeriksaan mental" atas sikapnya terhadap Islam.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved