Kontroversi Kartun Nabi Muhammad SAW, 3 Tewas dalam Penyerangan Gereja Perancis

Para pejabat Perancis yang didukung banyak warga menegaskan kembali hak untuk menampilkan kartun Nabi Muhammad SAW dan dianggap menghina Islam

Jacques Witt/SIPA/REX
Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang ucapannya memicu kemarahan negara-negara Islam di Timur Tengah 

Kontroversi Kartun Nabi Muhammad SAW, 3 Tewas dalam Penyerangan Gereja Perancis

TRIBUNBATAM.ID - Tiga orang dipastikan tewas dalam serangan di Kota Nice, Prancis.

Salah satu korban tewas dan beberapa orang lainnya mengalami cedera.

Baca juga: Gelombang Protes Negara Islam ke Prancis dan Kartun Nabi Muhammad SAW, PBB Desak Hal Ini

Baca juga: Prancis Mencekam, Setelah Guru Giliran 1 Wanita Dipenggal Saat Terjadi Serangan Pisau di Gereja Nice

Serangan itu terjadi saat Perancis masih terguncang atas peristiwa pemenggalan kepala seorang guru sekolah menengah bernama Samuel Paty oleh seorang pria asal Chechnya, pada awal Oktober ini.

Sepuluh ribu umat Islam di Bangladesh turun ke jalan memprotes Presiden Perancis Emmanuel Macron, yang dianggap menghina Islam dan nabi Muhammad SAW
Sepuluh ribu umat Islam di Bangladesh turun ke jalan memprotes Presiden Perancis Emmanuel Macron, yang dianggap menghina Islam dan nabi Muhammad SAW (AFP)

Saat itu penyerang mengatakan dia ingin menghukum Samuel Paty karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya dalam pelajaran kewarganegaraan.

Sejak pembunuhan Samuel Paty, para pejabat Perancis yang didukung banyak warga, menegaskan kembali hak untuk menampilkan kartun Nabi Muhammad SAW, dan gambar-gambar itu telah dipajang secara luas di pawai sebagai bentuk solidaritas dengan guru yang terbunuh.

Baca juga: Emmanuel Macron, Presiden Prancis Penghina Islam dan Nabi Muhammad SAW, Nikahi Nenek Sepuh 67 Tahun

Hal itu telah memicu luapan kemarahan di beberapa bagian dunia Muslim, dengan beberapa pemerintah menuduh pemimpin Perancis Emmanuel Macron mengejar agenda anti-Islam.

Namun belum jelas apakah serangan pada Kamis (29/10/2020) masih terkait dengan kontroversi kartun Nabi Muhammad, yang oleh umat Islam dianggap menghujat.

Baca juga: Presiden Prancis dan Charlie Hebdo Hina Islam, Erdogan Geram Ejek Berengsek Digambarkan Cabul

Baca juga: Fakta-fakta Tentang Emmanuel Macron, Presiden Prancis yang Dikecam Karena Hina Islam

Sementara itu pada penyerangan yang terjadi pada Kamis, polisi dan pejabat setempat mengatakan bahwa pelaku sempat meneriakkan sesuatu dalam aksinya.

Staf medis dan pemadam kebakaran tiba di lokasi serangan pisau di gereja Nice, Perancis, pada Kamis (29/10/2020). Sebanyak 3 orang tewas dalam serangan ini dan beberapa lainnya terluka
Staf medis dan pemadam kebakaran tiba di lokasi serangan pisau di gereja Nice, Perancis, pada Kamis (29/10/2020). Sebanyak 3 orang tewas dalam serangan ini dan beberapa lainnya terluka (AFP/VALERY HACHE)

Wali Kota Nice, Christian Estrosi, yang menggambarkan serangan itu sebagai terorisme, mengatakan di Twitter bahwa peristiwa itu terjadi di sekitar gereja Notre Dame kota Nice, dan polisi saat ini telah menahan penyerang tersebut.

Baca juga: Arie Untung Buang Tas Mahal Prancis, Tak Terima Nabi Dihina, Dewi Sandra & Mulan Jameela Ikut Respon

Estrosi mengatakan salah satu orang yang terbunuh di dalam gereja diyakini sebagai penjaga gereja.

Kemudian, Estrosi mengatakan bahwa penyerang masih terus berteriak, bahkan setelah dia ditahan pasca-ditembak.

"Tersangka penyerang pisau ditembak oleh polisi saat ditahan, dia dalam perjalanan ke rumah sakit, dia masih hidup," kata Estrosi kepada wartawan.

Ilustrasi seorang aktivis SIAN (kelompok anti-Islam) di Oslo, Norwegia merobek Al Quran.
Ilustrasi seorang aktivis SIAN (kelompok anti-Islam) di Oslo, Norwegia merobek Al Quran. ((Twitter @Faytuks))

"Sudah cukup," kata Estrosi.

"Sekarang waktunya bagi Perancis untuk membebaskan dirinya dari hukum perdamaian untuk secara definitif menghapus Islamo-fasisme dari wilayah kami," ungkapnya.

Baca juga: Gelombang Protes Negara Islam ke Prancis dan Kartun Nabi Muhammad SAW, PBB Desak Hal Ini

Polisi mengatakan 3 orang dipastikan tewas dalam serangan itu dan beberapa lainnya cedera.

Politisi Perancis Marine Le Pen juga berbicara tentang pemenggalan kepala yang terjadi dalam serangan di Kota Nice.

Baca juga: Erdogan Naik Pitam Presiden Perancis Sebut Islam Dalam Krisis, Olok Emmanuel Marcon Periksa Mental

Baca juga: Presiden Prancis dan Charlie Hebdo Hina Islam, Erdogan Geram Ejek Berengsek Digambarkan Cabul

Estrosi mengatakan para korban tewas dengan "cara yang mengerikan".

"Metodenya cocok, tanpa diragukan lagi, yang digunakan melawan guru pemberani di Conflans Sainte Honorine, Samuel Paty," katanya, merujuk pada seorang guru Perancis.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron
Presiden Prancis, Emmanuel Macron (Jacques Witt/SIPA/REX)

Berbeda dengan keterangan yang diberikan oleh polisi, Estrosi mengatakan dia bisa memastikan bahwa 2 orang telah meninggal.

Sementara orang ketiga adalah seorang wanita yang terluka parah, telah mencoba melarikan diri dari dalam gereja menuju bar di seberang gedung.

Baca juga: Pramugari Viral Bersihkan Diri Pakai Debu Pesawat sebelum Salat, Apa Itu Tayamum Dalam Islam?

Departemen kejaksaan anti-teroris Perancis mengatakan telah diminta untuk menyelidiki serangan tersebut.

Wartawan di tempat kejadian mengatakan polisi dengan senjata otomatis telah memasang penjagaan keamanan di sekitar gereja, yang berada di jalan Jean Medecin di Nice, jalan utama perbelanjaan kota.

Beberapa ambulans dan kendaraan pemadam kebakaran juga sudah berada di lokasi.

.

.

.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 3 Korban Tewas dalam Penyerangan Pisau di Perancis, Salah Satunya Dipenggal

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved