Bahas Insiden Prancis di Twitter, Eks PM Malaysia Mahathir Mohamad Bernasib Sama dengan Donald Trump
Salah satu yang ikut mengomentarai peristiwa di Prancis adalah eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad
Bahas Insiden Prancis di Twitter, Eks PM Malaysia Mahathir Mohamad Bernasib Sama dengan Donald Trump
TRIBUNBATAM.ID - Peristiwa yang terjadi di Prancis memancing banyak tokoh politik dari beberapa negara berkomentar di media sosial.
Insiden yang dipicu pemuatan kantun Nabi Muhammad SAW dan pembelaan oleh Presiden Prancis Emmanuel Marcon itu memicu kemarahan umat Islam dunia.
Baca juga: Charlie Hebdo Tak Jera Dikecam Berkali-kali, Karikatur Nabi Muhammad SAW Picu Prancis Membara
Di media sosial banyak kecaman terhadap ulah pemuatan kartun Nabi Muhammad SAW dan penghinaan terhadap Islam, namun juga mengutuk aksi keji yang terjadi di negara itu.

Salah satu yang ikut mengomentarai peristiwa di Prancis adalah eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
Baca juga: Emmanuel Macron, Presiden Prancis Penghina Islam dan Nabi Muhammad SAW, Nikahi Nenek Sepuh 67 Tahun
Namun unggahannya di Twitter dihapus karena dianggap provokatif pada Jumat (30/10/2020).
Tweet Mahathir Mohamad dihapus setelah lebih dahulu ditandai label glorifikasi kekerasan.
Di tweet-nya pada Kamis (29/10/2020) itu politisi berjuluk Dr M tersebut menulis bahwa "Muslim berhak marah dan membunuh jutaan orang Perancis atas pembantaian di masa lalu."
Baca juga: Prancis Mencekam, Setelah Guru Giliran 1 Wanita Tewas Saat Terjadi Serangan Pisau di Gereja Nice
Baca juga: Prancis Membara! Ucapan Simpati Sekaligus Dikecam, 4.000 Tentara Siaga Buntut 2 Serangan Sehari
Mahathir sebenarnya memberi penjelasan tentang twit-nya yang kontroversial itu.
Bahwa, tindakan tersebut tidak sejalan dengan ajaran agama, tetapi menulisnya secara terpisah dalam utasnya di Twitter.

Alhasil twit bernada provokasi itu langsung viral di Twitter dengan ribuan retweet, likes, dan replies.
Dari pantauan Kompas.com, Twitter terlebih dulu melabeli twit Mahathir itu pada Kamis malam dengan keterangan "Twit ini melanggar Aturan Twitter tentang glorifikasi kekerasan.
Baca juga: Dikecam karena Hina Islam, Ini Profil Lengkap Emmanuel Macron, Presiden Prancis Termuda
Namun, Twitter telah menentukan bahwa ini mungkin kepentingan publik sehingga twit tetap dapat diakses."
Kemudian pada Jumat pagi twit Mahathir itu sudah dihapus Twitter dengan keterangan "Twit ini tak lagi tersedia karena melanggar Aturan Twitter".
Baca juga: Video Gol dan Highlight Prancis Kalahkan Kroasia, Antoine Griezmann & Kylian Mbappe Cetak Gol
Baca juga: Prancis Tetapkan Rekor Kasus Covid-19 Harian Baru, Tembus 50.000 Infeksi Dalam 24 Jam
Serupa dengan kasus Trump
Kebijakan menandai twit tersebut pertama kali dilakukan Twitter saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkicau tentang keabsahan metode mail-in ballots di Pilpres tahun ini.
