Bahas Insiden Prancis di Twitter, Eks PM Malaysia Mahathir Mohamad Bernasib Sama dengan Donald Trump
Salah satu yang ikut mengomentarai peristiwa di Prancis adalah eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad
Trump berkicau bahwa usul penggunaan balot lewat surat adalah salah satu bentuk penipuan substansial.
Twitter kemudian memberikan label peringatan cek fakta di bawah twit itu, sebagai bagian dari upaya mereka mengikis informasi sesat.
Baca juga: Singapura Catat 3 Kasus Covid-19 Baru, 2 Infeksi Impor dari Prancis dan Uni Emirat Arab
Twit Trump lainnya yang mendapat label dari Twitter adalah saat demonstrasi kematian George Floyd.
Trump di Twitter-nya pada 29 Mei menulis, militer sedang dikirim ke lokasi kerusuhan guna membantu kepolisian berjuang mengendalikan massa.

"Ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai, Terima kasih!" tulis Trump yang mengacu pada bagaimana penegakan hukum akan menangani insiden tersebut.
Baca juga: Presiden Prancis dan Charlie Hebdo Hina Islam, Erdogan Geram Ejek Berengsek Digambarkan Cabul
Tak hanya itu, Twitter juga menghapus retweet Trump pada video kampanye yang memakai lagu Linkin Park berjudul In The End tanpa seizin penciptanya.
Lalu yang terbaru Twitter menyembunyikan twit Trump soal virus corona pada 6 Oktober, karena dianggap "menyesatkan dan informasinya berpotensi merusak".

Oleh Twitter, kicauan itu disembunyikan meski netizen masih bisa melihatnya di akun resmi Trump.
"Kita harus belajar hidup dengan Covid-19, sama seperti kita memelajarinya dari (flu biasa).
Baca juga: Pesan Ibu 3 Anak Korban Serangan Pisau Gereja Nice Perancis, Beritahu Anak-anak Saya Cinta Mereka
Di populasi besar penyakit ini kurang mematikan!" tulis suami Melania tersebut.
.
.
.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Setelah Trump, Twitter Tandai dan Hapus Twit Mahathir soal Perancis