VIRUS CORONA DI BATAM
Pernah Jadi Klaster Virus Corona, Masih ada Warga Tak Pakai Masker di Pasar Tos 3000 Jodoh Batam
Sejumlah pedagang maupun pengunjung Pasar Tos 3000 Jodoh Batam, terlihat tidak mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kesadaran warga Kota Batam untuk menerapkan protokol kesehatan masih minim.
Pasar Tos 3000 Jodoh, Kota Batam, Provinsi Kepri misalnya.
Sejumlah pedagang hingga pembeli terlihat tidak mengenakan masker maupun faceshield.
Sanksi sosial hingga denda dalam Peraturan Wali kota Batam tentang pelanggaran disiplin protokol kesehatan, nyatanya tak diindahkan mereka.
Tidak hanya itu fasilitas cuci tangan di pintu masuk yang sudah di sediakanpun tidak digunakan pengunjung dan pedagang pasar.
Seorang pengunjung pasar, Lukman bahkan mengaku sengaja membawa masker karena takut ada razia gabungan protokol kesehatan di salah satu pasar terbesar di Kota Batam yang sempat menjadi klaster penyebaran Corona ini.
Dia mengaku takut terkena razia karena menurut informasi yang beredar bisa kena sanksi push up, sanksi sosial, dan juga memakai rompi.
"Saya ini dari Barelang sudah bawa masker, katanya sering razia makanya saya bawa tak taunya biasa saja," sebut pria 40 tahun itu, kepada TribunBatam.id, Minggu (1/11/2020).

Beberapa pedagang dan pengunjung pasar masih ada yang terlihat menggunakan masker tidak secara benar.
Masker yang sejatinya melindungi wilayah hidung dan mulut, malah terpasang di dagu mereka.
Pengunjung Pasar Tos 3000 lainnya Yulia, mengakui sepanjang pasar bisa dihitung jari yang menggunakan masker.
"Paling banyak di pasar ini orang yang tidak menggunakan masker, mungkin warga sudah bosan," kata warga Tajung Uma ini.
Wanita 27 tahun itu juga mengakui jika ia juga risih pakai masker karena yang lain banyak yang tidak pakai masker.
"Sepertinya Pemko Batam harus ada tindakan yang lebih tegas lagi.