Mata Uang Negara Ini Paling Mahal di Dunia, Bukan Poundsterling Inggris apalagi Dollar Amerika
Mata uang dengan nilai tertinggi di dunia bukanlah pound sterling milik Inggris atau dollar milik Amerika Serikat (AS)
Mata Uang Negara Ini Paling Mahal di Dunia, Bukan Poundsterling Inggris apalagi Dollar Amerika
TRIBUNBATAM.ID - Mata uang dengan nilai tertinggi di dunia bukanlah poundsterling milik Inggris atau dollar milik Amerika Serikat (AS).
Salah satu negara Muslim dunia, yakni Kuwait memegang rekor mata uang dengan nilai tertinggi.
Baca juga: Dubes Kuwait Ajak BP Batam Kerjasama untuk Membangun Ini
Tingginya nilai tukar dinar Kuwait salah satunya karena negara tersebut menggunakan standar nilai tukar tetap.
Baca juga: Kuwait Bantu Pemberontak Libya US$180 Juta
Baca juga: Mogok Kerja di Kuwait Bantu Dorong Kenaikan Minyak Dunia

Data perdagangan valas dunia per Senin (2/11/2020) menyebutkan, untuk setiap 1 dinar Kuwait bernilai setara dengan 3,28 dollar AS atau jika dirupiahkan Rp 47.798.
Baca juga: Sebelum Masuk AS, Pemerintah Kuwait Peringatkan Warganya Bersihkan Laptop dan HP
Dalam aturan moneter dunia, suatu negara bisa menetapkan tiga jenis rezim nilai tukar mata uang, yakni mengambang (floating), tetap (flat) dan campuran di antara keduanya.
Dengan menetapkan nilai tukar mengambang, maka nilai tukar akan berubah-ubah naik turun sesuai dengan fluktuasi permintaan dan penawaran di pasar valas.
Baca juga: Mau Tahu Besaran Gaji dan Hak-Hak TKI yang Jadi Pembantu Rumah Tangga di Kuwait?
Sementara jika menggunakan rezim nilai tukar tetap, maka mata uang akan dipatok ke mata uang tertentu atau pun bisa menggunakan patokan logam mulia seperti cadangan emas.
Beberapa negara seringkali mencampurkan kedua sistem tersebut sehingga lazim disebut nilai tukar hibrida.

Pemerintah dan Bank Sentral Kuwait sendiri menetapkan mata uangnya dipatok tetap dengan menggunakan patokan mata uang negara lain yang dianggap kuat.
Pada periode tahun 1950-an, Kuwait menggunakan gulf rupee.
Baca juga: JANGAN Remehkan Typo, Gegara Saltik Bubar Parlemen Kuwait dan Rugi Rp550 M Pemerintah AS
Sebuah mata uang yang diterbitkan Bank Sentral India yang beredar di luar India untuk koloni-koloni Inggris di kawasan Teluk Persia.
Barulah setelah merdeka dari Inggris, Kuwait menetapkan mata uangnya sendiri yang menggunakan rezim nilai tukar flat.
Pada awalnya, dinar Kuwait menggunakan pound sterling sebagai patokannya.
Baca juga: Kuwait Gantung 7 Orang, Termasuk Keluarga Raja dan Wanita yang Bakar Puluhan Tamu di Pesta
Ini wajar mengingat Inggris pernah menjajah Negara Teluk tersebut.