Konsesi segera Berakhir, BP Batam Minta Warga Tak Khawatir Pelayanan Air di Masa Transisi

Dendi menegaskan, jika pelayanan air terhadap masyarakat akan tetap berjalan seperti biasa.Termasuk kios air

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Dewi Haryati
PELAYANAN AIR - Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Dendi Gustinandar meminta masyarakat agar tak terlalu khawatir soal pelayanan air di masa transisi 

Editor: Dewi Haryati

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kontrak PT Adhya Tirta Batam (ATB) terhadap pengelolaan air di Batam tinggal hitungan hari.

Pasca konsesi air berakhir, posisi ATB akan digantikan oleh PT Moya Indonesia sebagai operator selama masa transisi nanti.

Jelang peralihan itu, Kepala Biro Humas, Protokol, dan Promosi Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dendi Gustinandar menegaskan jika pelayanan terhadap masyarakat akan tetap berjalan seperti biasa.

Termasuk di 80 titik kios air yang ada di kawasan rumah liar (ruli).

"Kami juga sedang mendata. Kebutuhan air merupakan hak setiap orang, tentu kami akan lanjutkan," ujar Dendi belum lama ini.

Baca juga: Menuju Akhir Konsesi ATB, PTMI Berharap BP Batam Antisipasi Potensi Gangguan Air

Baca juga: Jelang Konsesi ATB Berakhir, Berikut Lokasi Kantor Pelayanan Pelanggan PT Moya Indonesia

Selain itu, Dendi pun memastikan suplai air ke rumah-rumah warga tak akan mengalami kendala saat peralihan dilakukan pada tanggal 14 November 2020 nanti.

Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat agar tak terlalu khawatir.

"Pelayanan air di masa peralihan tak akan mengalami kendala," tambah dia.

Terpisah, Wakil Ketua II DPRD Batam, Ruslan Ali Wasyim tegas meminta kepada seluruh pihak terkait agar tetap mengutamakan pelayanan terhadap masyarakat.

Dia tak ingin, polemik jelang konsesi menimbulkan dampak cukup signifikan terhadap pelanggan.

Apalagi, beberapa waktu lalu, keluhan terhadap naiknya tarif tagihan air sempat membuat heboh.

"Air ini merupakan kebutuhan mendasar orang banyak. Jadi sangat fatal bila selama ini sudah lancar tiba-tiba bermasalah karena adanya peralihan," tegas Ruslan kepada Tribun Batam, Rabu (4/11/2020).

Dia pun meminta jaminan agar warga-warga di kawasan ruli tetap mendapatkan layanan seperti biasanya.

"Kebutuhan air hak semua orang, tak ada kelas-kelasnya. Jangan sampai konsesi menyebabkan masyarakat khawatir," tambah politikus Golkar itu lagi.

Tak lupa, Ruslan juga mempertanyakan kesiapan PT Moya Indonesia sejauh ini. Sebab, dia tak ingin kekhawatiran banyak orang terjadi akibat PT. Moya yang ditunjuk sebagai operator malah belum siap sepenuhnya untuk mengelola air baku selama enam bulan ke depan.

"Jangan ada downtime," pungkasnya.

BP Batam Pantau Persiapan PT Moya Indonesia 

Masa akhir konsesi antara PT Adhya Tirta Batam (ATB) dan Badan Pengusahaan (BP) Batam tinggal menghitung hari. Pada tanggal 15 November 2020, kewenangan pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Batam akan diambilalih oleh PT Moya Indonesia.

Sepanjang masa pengakhiran tersebut, pihak PT Moya Indonesia masih enggan memberikan keterangan terkait persiapan pengelolaan SPAM untuk masa konsesi selanjutnya.

Manajemen PT Moya Indonesia justru menyerahkan hak jawab kepada BP Batam terkait persiapan tersebut. Sejauh ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan BP Batam.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Promosi BP Batam, Dendi Gustinandar menyatakan, sejauh ini proses pengambilalihan tanggungjawab kelola air tengah memasuki masa orientasi lapangan antara BP Batam dan PT ATB.

"Sampai saat ini, baik BP Batam dan PT ATB masih terus melakukan persiapan, dan bahkan sudah memulai orientasi lapangan dan shadow operation. Jadi kami memantau dari belakang," jelas Dendi ketika diwawancarai via telepon, pada Rabu (4/11/2020).

Shadow operation, seperti yang dimaksudkan Dendi, berarti BP Batam berada dalam posisi sebagai pengawas dan terus memantau persiapan dan kinerja PT Moya Indonesia, terkhusus saat memulai kegiatan operasionalnya.

Selain itu, Dendi mengakui, masa orientasi pengambilalihan tanggungjawab pengelolaan air berjalan cukup lancar di masa sekarang ini. Tahap orientasi di lapangan ini telah dilakukan di lokasi water treatment plant (WTP) dan customer service.

"Pihak PT ATB juga sudah memberikan data pelanggan kepada kita. Ini kan membuktikan bahwa sebenarnya situasi kondusif," tambah Dendi.

(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved