Menuju Akhir Konsesi ATB, PTMI Berharap BP Batam Antisipasi Potensi Gangguan Air

Pelanggan Kunci PT Adhya Tirta Batam (ATB) terus melayangkan kekhawatiran mengenai potensi gangguan pelayanan setelah konsesi dengan BP Batam berakhir

ist
Presiden Direktur ATB, Benny Andrianto Antonius saat menerima kekhawatiran pelanggan kunci tentang pelayanan air bersih setelah konsesi dengan BP Batam berakhir. 

TRIBUNBATAM.id -  Pelanggan Kunci PT Adhya Tirta Batam (ATB) terus melayangkan kekhawatiran mengenai potensi gangguan pelayanan setelah konsesi dengan BP Batam berakhir.

Apalagi beberapa pelanggan kunci berencana melakukan pengembangan tahun 2021 mendatang.

Salah satunya disampaikan oleh PT. Mc.Dermott Indonesia (PTMI) yang merupakan salah satu investor terbesar di Batam.

PTMI menilai,  air menjadi salah satu hal substansial yang sangat penting untuk mendukung investasi di Batam.

“Selama dilayani oleh ATB, tidak ada kendala pelayanan air bersih,” ujar Syahrial Bachtiar, HR Manager PTMI dalam acara Key Account Talk yang digelar secara virtual beberapa waktu silam.

Menurutnya, PTMI akan mulai mengerjakan sebuah projek besar, Aramco Marjan pada 2021 mendatang.

Perusahaan membutuhkan dukungan air bersih agar projek ini terlaksana dengan baik.

Namun, ATB tidak lagi melayani kebutuhan air bersih di kota Batam pada 15 November 2020 mendatang, karena konsesi dengan BP Batam selesai.

BP Batam menunjuk operator baru untuk mengelola SPAM selama 6 bulan setelah konsesi ATB berakhir.

“Ini cukup menggelitik, kenapa harus diganti, padahal ATB sudah mengetahui lika-liku Batam? “ ungkapnya.

Konsen PTMI adalah soal potensi kendala pelayanan air bersih yang mungkin terjadi di masa mendatang (Pasca Konsesi ATB).

PTMI berharap BP Batam ataupun operator baru mengantisipasi konsen-konsen yang telah disampaikan ATB.

“Jangan sampai ketika beralih, tidak terantisipasi. Jangan sampai klien kami bertanya-tanya kenapa ada kendala pelayanan air bersih,” paparnya.

Batam Shipyard and Offshore Association (BSOA) juga turut khawatir dengan potensi terjadi gangguan di masa peralihan tersebut.

Apalagi, mayoritas perusahaan galangan kapal berada di stress area.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved