PILKADA BINTAN

Warga Berharap Apri Sujadi Jabat Bupati Bintan, Terbantu Program Berobat Gratis Pemkab Bintan

Pria 58 tahun, Ahau merasa terbantu dengan program berobat gratis ketika Apri Sujadi menjabat sebagai Bupati Bintan.

TribunBatam.id/Istimewa
WARGA BINTAN - Warga Kecamatan Bintan Timur, Ahau berharap Apri Sujadi kembali menjabat Bupati Bintan. Ia merasa terbantu dengan program kesehatan ketika dipimpin petahana itu. 

Editor: Septyan Mulia Rohman

TRIBUNBINTAN.com, BINTAN - Seorang warga Tionghoa yang menetap di Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Ahau berharap Apri Sujadi terpilih kembali sebagai Bupati di Pilkada Bintan.

Bukan tanpa alasan laki-laki berusia 58 tahun itu berharap Apri Sujadi menjabat kembali sebagai Bupati Bintan.

Program berobat gratis yang hanya menunjukkan KTP Bintan telah dirasakan manfaatnya olehnya.

Ia menceritakan, ada seorang bapak yang juga membawa keluarganya yang sakit di rumah sakit yang sama tempat anaknya dirawat.

Bapak tersebut menurut Ahau menggunakan fasilitas BPJS dan meminta ke pihak rumah sakit untuk naik kelas layanan.

"Saya sendiri sudah merasakan manfaatnya, waktu anak saya sakit DBD, satu minggu di rumah sakit Bintan.

Pas sama-sama mau keluar dari rumah sakit, si Bapak cerita dia membayar Rp 1,5 juta lebih.

Sementara saya yang membawa anak sakit DBD, lima perak pun tidak keluar uang. Cuma tanda tangan saja," ujarnya sambil tersenyum, Rabu (4/11).

Pengalaman lain yang dirasakan dirinya juga saat membawa anaknya ke rumah sakit karena masalah kewanitaan.

Ketika hendak mendaftar dan dicek petugas rumah sakit, ternyata dirinya menunggak 4 bulan pembayaran BPJS Kesehatan.

"Sama petugasnya ditanya ada KTP Bintan, saya jawab ada lalu cukup KTP saja kami berobat gratis," katanya.

Itu alasan kenapa dirinya mendukung Apri Sujadi sebagai Bupati Bintan.

"Ya kami tetap mendukung Pak Apri Sujadi," kata Ahau.

Janji Alias Wello di Pilkada Bintan

Calon Bupati Bintan, Alias Wello berjanji akan menaikkan gaji atau tunjangan para anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Bintan. Besaran kenaikan itu hingga menyamai tunjangan anggota BPD di Kabupaten Lingga atau naik 100 persen.

Hal ini disampaikan AWe, sapaannya saat melakukan perjalanan kampanye di Bintan Utara. Di sana AWe, sapaannya mendapat informasi mengenai minimnya pendapatan anggota BPD Bintan.

Baca juga: Disdukcapil Bintan Kebut Rekam Data Pemilih Pemula Demi Sukseskan Pilkada Bintan

Baca juga: Pilkada Bintan - Jumlah Pemilih Milenial Capai 18.039, KPU Minta Jangan Golput

Menurutnya, nilainya jauh di bawah pendapatan anggota BPD di Lingga. Gaji atau tunjangan Ketua BPD di Bintan nilainya hanya Rp 750 ribu per bulan.

Sedangkan gaji atau tunjangan untuk anggota sebesar Rp 500 ribu per bulan. Sementara biaya operasional berkisar Rp 30 juta per tahun.

"Kalau masyarakat mengamanahkan saya untuk memimpin Bintan, saya pastikan tunjangan Ketua dan Anggota BPD di Bintan sama dengan di Lingga atau naik 100 persen," tegas Alias Wello, Rabu (30/9/2020).

AWe mengaku dapat memahami keluhan para anggota BPD di Bintan yang memiliki pendapatan jauh lebih kecil dari pendapatan anggota BPD di Lingga.

"Kalau soal pendapatan seperti ini, saya cukup memahami. Tapi ingat, saya pasti menagih kinerja. Bagi yang bermain-main dengan kinerja, pasti saya pecat," katanya.

Menurut AWe, gaji atau tunjangan seorang Ketua BPD di Kabupaten Lingga mencapai Rp 1,8 juta per bulan. Sedangkan untuk anggota diberi tunjangan sebesar Rp 1,050 juta per bulan.

"Untuk biaya operasional BPD di setiap desa di Lingga, nilainya berkisar Rp 30 juta sampai Rp 40 juta per tahun," tutupnya.

Sekedar informasi, jumlah desa di Lingga sebanyak 88 desa. Sedangkan jumlah desa di Bintan hanya 36 desa. Setiap desa memiliki anggota BPD berjumlah 5-7 orang.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved