DEMO BURUH DI BINTAN
FSPMI Bintan Ungkap Kondisi 2 Buruh Reaktif saat Demo Buruh di Bintan Industrial Estate
Ketua Konsulat Cabang FSPMI Bintan Andi Sihaloho mengungkap, jika dua buruh yang reaktif saat demo buruh di Bintan sedang tidak fit.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
Editor: Septyan Mulia Rohman
BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Bintan buka suara terkait dua orang yang reaktif saat demo buruh di Bintan.
Ketua Konsulat cabang FSPMI Bintan, Andi Sihaloho mengungkapkan, jika kedua pekerja yang ikut pada aksi unjuk rasa di depan pintu masuk I Kawasan Bintan Industrial Estate (BIE) kondisinya sedang kurang fit.
Seperti diketahui dua dari 407 buruh yang menjalani rapid test diketahui reaktif.
"Mereka kurang istirahat. Yang satu memang sedang batuk dan pilek.
Sementara satu rekan kami baru pulang kerja sekira pukul 2 dini hari," ungkapnya, Senin (9/11/2020).
Pihkanya pun menyesalkan mengenai hasil pengecekan yang tidak secara terbuka ditunjukkan kepada mereka.
Mereka pun meragukan hasil rapid test kepada massa buruh yang menggelar aksi unjuk rasa itu.
"Kami meragukan hasilnya. Apakah benar atau hanya settingan saja. Sebab hasilnya tidak ada ditunjukkan ke kami," ucapnya.
Dua orang reaktif saat rapid test demo buruh di Bintan.
Tim medis sebelumnya me-rapid test 407 buruh yang mengikuti aksi di pintu masuk I Kawasan Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri ini.

Keduanya kini di bawa ke Puskesmas Teluk Sasah untuk didata serta mendapat penanganan lebih lanjut.
"Iya, dua orang reaktif," sebut Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan pada Dinas Kesehatan Bintan, dr Bambang, Senin (9/11/2020).
Bambang menegaskan, protokol kesehatan ketat wajib diterapkan selama aksi unjuk rasa itu.
"Jika hasil rapid test reaktif perunjuk rasa tidak boleh ikut bergabung," sebutnya.