BINTAN TERKINI
Perbaikan Oprit Jembatan Kangboi di Bintan, Satker PJN I Wilayah Kepri Klaim Sudah 55 Persen
Perbaikan oprit Jembatan Kang Boi di Bintan sebelumnya dimulai sejak 17 Juli, serta ditargetkan selesai pada 31 Desember 2020.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
Editor: Septyan Mulia Rohman
BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) I Wilayah Kepri kebut pengerjaan oprit Jembatan Kangboi di Jalan Lintas Barat, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Jalan penghubung yang berada di darat menuju badan jembatan tampak mulai dibuat besi pondasi untuk proses pengecoran penyambungan jalan ke jembatan.
Sejumlah pekerja juga tampak sibuk merangkai besi untuk pondasi bangunan jalan penghubung yang sedang di kerjakan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker, Humisar Siagian mengatakan, progres pekerjaan pembangunan oprit Jembatan Kangboi telah mencapai 55 persen.
Seperti diketahui, pengerjaan oprit Jembatan Kangboi di Bintan ini membuat pengalihan arus lalu lintas sejak 17 Juli hingga 31 Desember 2020.
Hingga kini pengalihan jalan pun masih berlangsung melalui jalan lama dengan melewati daerah Toapaya.
"Saat ini proses pengerjaan pemancangan tiang pancang dan cor pile cap," ungkapnya Senin (9/11/2020).

Pengerjaan oprit Jembatan Kangboi ini ditargetkan rampung pada 31 Desember 2020.
Oprit atau dalam bahasa Inggris disebut approach slabs (pelat injak pendekat) digunakan untuk menyediakan transisi yang lembut antara kepala jembatan dengan jalan raya.
Desain oprit berupa timbunan tanah di belakang abutment atau di belakang kedua kaki.
Seorang warga Bintan, Irwan berharap pengerjaan Jembatan Kangboi di Bintan dapat segera selesai.
Ia mengaku dengan adanya pengalihan akses melalui jalur lama menuju Tanjunguban hampir memakan waktu satu setengah jam hingga sampai ke Buyu.
Sementara jika melanjutkan perjalanan menuju Tanjunguban kurang lebih bisa mencapai lebih kurang satu jam .
"Sangat memakan waktu lama. Memang sih proses perbaikan jembatan tidak gampang dan tidak boleh terlalu di buru.