PILKADA ANAMBAS
Bukan di Anambas, KPU Anambas Bakal Gelar Debat Kandidat Pilkada Anambas di Kota Batam
Sesuai jadwal, pelaksanaan debat kandidat paslon Pilkada Anambas di Batam oleh KPU Anambas akan diselenggarakan tanggal 17 November 2020.
Editor: Septyan Mulia Rohman
ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Anambas memilih Kota Batam sebagai lokasi debat pasangan calon (paslon) Pilkada Anambas.
Ketua KPU Anambas Jufri Budi punya alasan mengapa memilih Batam sebagai lokasi debat kandidat paslon Pilkada Serentak di Anambas itu.
Minimnya sarana gedung di Kabupaten Kepulauan Anambas, menurutnya menjadi salah satu faktor mengapa akhirnya pelaksanaan debat berlokasi di Kota Batam.
Secara geografis, letak Anambas dan Batam terpaut cukup jauh, meski masih berada dalam satu Provinsi Kepri.
Selain menggunakan kapal feri dengan waktu tempuh mencapai 6 sampai 8 jam, pilihan transportasi udara seperti maskapai komersil menjadi alternatif untuk bisa ke Batam dari Anambas.
"Rencananya 17 November 2020. KPU Anambas hanya memfasilitasi saja," sebutnya.

Jufri mengungkapkan jika pemilihan lokasi ini merupakan hasil diskusi pasangan calon.
Keputusan ini yang kemudian ditindaklanjuti oleh KPU Anambas.
Rencananya, tiga pasangan calon Pilbup Anambas akan berangkat pada 16 November 2020, atau satu hari sebelum pelaksanaan debat kandidat di Batam.
Selain petahana Abdul Haris dan Wan Zuhendra, dua pasangan calon lain yang akan bertarung di Pilkada Anambas di antaranya pasangan Yusrizal dan Fatahurrahman serta pasangan calon independen Fachrizal dan Johari.
"Mengingat acaranya di luar daerah, sehingga proses keberangkatannya akan kami percepat," sebutnya.
Polres Karimun Kawal Debat Kandidat Putaran Kedua Pilkada Karimun
Polres Karimun kawal ketat debat kandidat putaran kedua KPU Karimun.
Puluhan personel tampak berjaga dalam tahapan Pilkada Karimun yang dimulai Minggu (8/11) sekira pukul 8 malam.
Tidak hanya polisi berseragam, terlihat personel Polres Karimun yang berpakaian preman.
Polisi yang diturunkan berasal dari Sat Intelkam, Sat Reskrim, Sat Sabahara, Sat Lantas, Propam, Sat Binmas, Polsek Balai Karimun dan staf serta Urkes Polres Karimun.
Pengamanan mulai terlihat sejak simpang masuk Hotel Aston Karimun, yang menjadi lokasi debat.
Kemudian di depan hotel dan di dalam hotel.
"Berdasarkan sprint, personel yang diturunkan sebanyak 51 orang," kata Kasat Sabhara Polres Karimun, AKP Eriman.
Sebelum pelaksanaan debat, seluruh anggota Polri yang melakukan tugas pengamanan menjalankan apel di depan Hotel Aston Karimun.
"Tadi apel sekira pukul 19.30 WIB. Pengamanan dari jalan masuk, ring 3, ring 2 dan ring 1," sebut Eriman.
Baca juga: KPU Umumkan Laporan Sumbangan Dana Kampanye Paslon Pilkada Anambas, Petahana Paling Besar
Baca juga: Pasangan Calon di Pilkada Kepri Penuhi Undangan KPK, Diminta Wujudkan Pilkada Berintegritas 2020

Angggota Polisi yang bertugas nampak menyebar di sekitaran hotel.
Bagi orang yang masuk ke dalam hotel menjalani pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas hotel.
Puluhan pendukung paslon Aunur Rafiq dan Anwar Hasyim (Arah) serta Iskandarsyah dan Anwar Abubakar (Bersinar) jaga terlihat di lokasi.
Namun karena debat digelar dengan jumlah orang yang terbatas, maka para pendukung kedua pasangan calon Pilbup Karimun hanya bisa menonton melalui televisi yang disediakan pihak hotel.
Kekhawatiran Ketua IDI Kepri di Pilkada Serentak
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Kepri, dr Rusdani, MKKK khwatir muncul kasus baru Covid-19 saat proses penghitungan suara di Pilkada Kepri.
Ia khawatir antusias masyarakat saat proses tahapan Pilkada Serentak di Kepri itu, malah mengabaikan protokol kesehatan, salah satunya menjaga jarak.
Ia pun berharap ada aturan ketat pada tahapan penghitungan suara nantinya.
"Soalnya pada proses perhitungan suara lebih semangat dan antusias para pendukung dan saksi-saksi.
Kalau saat pemilihan, saya bisa pastikan akan ketat dalam penerapan protokol kesehatan.
Cuma pas penghitungan suara kita khawatirkan," ujarnya, Kamis (5/11/2020).
Terhadap peningkatan kasus di Kepri saat ini, dr Rusdani menyebutkan jika kasus baru banyak yang tidak mengalami gejala virus Corona.
Menurutnya, ini juga perlu diwaspadai agar tidak muncul penambahan kasus positif baru, apalagi klaster baru Corona.
Untuk mencegah hal itu, tentunya bagi warga Kepri juga tidak perlu malu atau takut bila pernah kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi Covid-19.
"Ingat virus ini bukan aib. Lebih sadar kita akan pentingnya pencegahan, pasti penyebaran Covid-19 cepat menurun.
Ini juga harus menjadi kewaspadaan bersama. Kita gak mengeluhkan sakit, tapi saat tes swab ternyata terkonfirmasi," sebutnya.(TribunBatam.id/Rahma Tika/Endra Kaputra)