TRIBUN WIKI
Penyebab dan Gejala Usus Buntu, Waspada Nyeri Perut di Bagian Kanan Bawah
Jika tidak diobati, usus buntu yang meradang dapat pecah hingga menumpahkan bakteri dan puing-puing ke dalam rongga perut, bagian tengah tubuh.
Tetapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengobati radang usus buntu akut dengan antibiotik dapat membantu menghindari operasi.
Baca juga: Usus Buntu, Berukuran Sekitar 2-4 Inci, Merupakan Bagian Menonjol di Ujung Usus Besar
Proses operasi usus buntu
Sebelum usus buntu dikeluarkan, pasien biasanya akan diminta minum antibiotik untuk melawan infeksi.
Pasien biasanya akan mendapatkan anestesi umum, yang berarti akan tertidur untuk prosedur operasi.
Dokter mengeluarkan usus buntu melalui potongan sepanjang 4 inci atau dengan alat yang disebut laparoskop (alat mirip teleskop tipis yang memungkinkan dokter melihat kondisi di dalam perut pasien).
Prosedur ini disebut laparoskopi.

Jika pasien menderita peritonitis, ahli bedah juga akan membersihkan perut dan mengeringkan nanah.
Pasien biasanya baru dapat bangun dan bergerak dalam waktu 12 jam setelah operasi.
Sementara, pasien pascaoperasi usus buntu dapat kembali ke rutinitas normal kurang lebih membutuhkan waktu 2-3 minggu.
Namun, jika pasien memilih tindakan laparoskopi, pemulihan mungkin akan lebih cepat.
Setelah operasi usus buntu, hubungi dokter jika Anda mengalami:
- Muntah yang tidak terkontrol
- Nyeri perut meningkat
- Pusing atau merasa ingin pingsan
- Ditemukan darah saat muntah atau kencing
- Peningkatan rasa sakit dan kemerahan di perut yang diperasi
- Demam
- Nanah di luka
Baca juga: Bukan Karena Makanan Pedas dan Biji Cabai, Ini Penyebab Lain dari Kasus Usus Buntu
Komplikasi usus buntu
Jika tidak diobati, usus buntu yang meradang dapat pecah hingga menumpahkan bakteri dan puing-puing ke dalam rongga perut, bagian tengah tubuh.
Di sana, terdapat hati, lambung, dan usus.
Kondisi ini dapat menyebabkan peritonitis, yakni peradangan serius pada lapisan rongga perut (peritoneum).
Itu bisa mematikan kecuali diobati dengan antibiotik yang kuat.
Kadang-kadang, abses terbentuk di luar bagian yang meradang.
Jaringan parut kemudian "menutup dinding" usus buntu dari sisa organ.
Ini membuat infeksi tidak menyebar.
Tetapi usus buntu yang abses dapat merobek dan menyebabkan peritonitis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Usus Buntu: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah".
Baca berita lainnya di Google