TRIBUN WIKI
Tak Bisa Sembuh, Kenali Penyebab dan Gejala Bipolar, Perubahan Suasana Hati Ekstrem
Gangguan bipolar merupakan kondisi kesehatan mental seseorang yang menyebabkan perubahan suasana hati ekstrem.
1. Gangguan Bipolar I
Kondisi ini berarti seseorang setidaknya memiliki satu periode mania selama 7 hari atau hingga perlu dirawat di rumah sakit.
Fase ini biasanya didahului atau diikuti episode hipomania atau depresi berat.
Saat mengalami episode depresi, penderita gangguan bipolar I mungkin mengalaminya selama 2 minggu.
Kadang kala episode depresi ini juga bercampur dengan episode mania atau hipomania.
2. Gangguan Bipolar II
Kondisi ini berarti seseorang setidaknya mengalami satu episode depresi utama.
Biasanya, episode tersebut diikuti dengan hipomania.
Namun, perlu diketahui, jika menderita gangguan bipolar jenis ini, maka ia belum pernah mengalami episode mania (senang atau emosi berlebihan).
3. Gangguan Cyclothymic
Kondisi cyclohymic berarti seseorang mengalami banyak periode hipomania dan depresi.
Kondisi ini setidaknya dialami selama 2 tahun untuk dewasa dan 1 tahun pada anak-anak atau remaja.
Kondisi ini sering mengecoh para profesional.
Pasalnya, gejalan sering kali tidak memenuhi persyaratan diagnosis untuk episode hipomania atau depresi.
Baca juga: Mengenal Jenis dan Penyebab Eating Disorder, Gangguan Makan yang Bisa Berujung Kematian
4. Gangguan Bipolar Lain
Gangguan bipolar lain didefinisikan sebagai gangguan yang tidak termasuk pada 3 kategori di atas.
Biasanya gangguan bipolar jenis ini terkait dengan penyebab seperti konsumsi narkoba atau alkohol tertentu.
Penyebab lainnya seperti kondisi medis tertentu.
Misalnya penyakit chusing (akibat paparan tinggi hormon kortisol), multiple sclerosis, atau stroke.
Semua jenis gangguan bipolar ini bisa terjadi pada semua usia.
Tapi yang paling umum, diagnosis bipolar terjadi pada usia remaja atau awal 20-an.
Baca juga: Gemar Menimbun Barang Tak Berguna hingga Jadi Sampah? Waspada Hoarding Disorder, Apa Itu?
Penyebab
Meski mengetahui gejala dan jenis dari gangguan bipolar, sayangnya, penyebab kondisi ini tidak diketahui secara pasti.
Para ilmuwan yang mempelajari kondisi ini juga setuju bahwa tak ada penyebab tunggal dari gangguan bipolar.
Dengan kata lain, ada beberapa faktor yang mungkin terlibat dalam kondisi ini.
Dikutip dari National Institute of Mental Health (NIMH) beberapa faktor risiko berikut merupakan penyebab gangguan bipolar.
1. Struktur dan fungsi otak
Beberapa penelitian menunjukkan bagaimana otak dari penderita gangguan bipolar berbeda dengan struktur otak normal atau gangguan mental lain.
Para ahli percaya gangguan bipolar disebabkan oleh gangguan pada sirkuit otak tertentu.
Tak hanya itu, fungsi zat kimia otak yang disebut neurotransmitter juga berpengaruh pada kondisi ini.
Baca juga: Anak Mudah Marah dan Tersinggung? Bisa Jadi Gejala Oppositional Defiant Disorder (ODD)
2. Genetik
Selain terkait pada struktur dan fungsi otak, beberapa penelitian juga menemukan bahwa gangguan bipolar terkait dengan genetik.
Para peneliti menemukan bahwa orang dengan gen tertentu lebih mungkin mengembangkan gangguan bipolar.
Meski begitu, studi tentang kembar identik dan bipolar menunjukkan hal berbeda.
Jika seseorang yang kembar mengalami gangguan bipolar, belum tentu saudaranya mengalami hal yang sama, meski berpeluang besar.
Padahal, kembar identik berbagi semua gen yang sama.
Baca juga: Selalu Takut Dipermalukan, Kenali Tanda Seseorang Kena Social Anxiety Disorder Alias Fobia Sosial
3. Riwayat keluarga
Penelitian tentang kaitan gen dan bipolar juga menunjukkan adanya riwayat keluarga yang bisa jadi faktor risiko.
Penelitian yang dilakukan di John Hopkins University menemukan, gangguan bipolar II terjadi paling umum pada orang dengan riwayat keluarganya juga mengembangkan bipolar I dan II.
4. Lingkungan dan Gaya Hidup
Penelitian lain menunjukkan bahwa kondisi ini juga terkait dengan lingkungan dan gaya hidup.
Para peneliti menemukan anak-anak dengan orang tua bipolar sering dikelilingi oleh stres lingkungan yang signifikan.
Ini mungkin terkait perubahan suasana hati yang terjadi pada orang tua mereka.
Baca juga: Mengenal Obsessive Compulsive Disorder, Melakukan Kesalahan yang Sama Secara Tak Sengaja
Meski tidak selalu mengembangkan gangguan bipolar, anak-anak tersebut bisa mengembangkan gangguan mental lain.
Misalnya, ADHD, depresi berat, skizofrenia, atau penyalahgunaan narkoba.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Bipolar, Gejala dan Bedanya dengan Skizofrenia".
Ikuti berita lainnya di Google.