TRIBUN WIKI

Tak Bisa Sembuh, Kenali Penyebab dan Gejala Bipolar, Perubahan Suasana Hati Ekstrem

Gangguan bipolar merupakan kondisi kesehatan mental seseorang yang menyebabkan perubahan suasana hati ekstrem.

Everiday Health via Tribunnewswiki.com
BIPOLAR - ilustrasi - Gangguan bipolar merupakan kondisi kesehatan mental seseorang yang menyebabkan perubahan suasana hati ekstrem. FOTO: ILUSTRASI 

Editor: Widi Wahyuning Tyas

TRIBUNBATAM.id - Salah satu jenis gangguan psikologis adalah bipolar.

Gangguan bipolar merupakan kondisi kesehatan mental seseorang yang menyebabkan perubahan suasana hati ekstrem.

Perubahan suasana hati ini mencakup emosi tertinggi (sangat senang yang disebut fase manik atau hipomanik untuk yang lebih ringan) dan terendah (sangat murung atau depresi).

Sepintas mungkin gejala dari bipolar mudah diamati, terutama jika mengikuti siklus tersebut.

Tapi, mendiagnosis seseorang mengidap bipolar ternyata tak mudah.

Gejala kondisi ini bisa bertolak belakang dengan urutan manik-depresi yang diharapkan.

Apalagi, kejadian manik atau hipomanik bisa hampir tak terdeteksi.

Baca juga: Sering Merasa Insecure? Waspada Body Dysmorphic Disorder, Pahami Gejalanya

Selain itu, pada fase depresi sering kali dianggap sebagai penyakit lain.

Penyalahgunaan narkoba pun bisa jadi alasan sulitnya diagnosis kondisi mental ini.

Menurut WebMD, 50 persen orang dengan gangguan bipolar harus mendatangi tiga tenaga profesional hingga akhirnya mendapat diagnosis yang tepat.

Artinya, perawatan gangguan bipolar bisa jadi terlambat.

Padahal, gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup dan hampir tiap episodenya tak bisa diprediksi.

Dengan kata lain, hal ini memungkinkan seseorang kesulitan beraktivitas karena perubahan suasana hati. Ini menjadi sebuah keprihatinan karena keterlambatan perawatan bisa berakibat buruk.

Untuk itu, mengenal gejala bipolar perlu dilakukan.

Baca juga: Kanye West Bipolar, Kim Kardashian Disebut Tetap Mendukung dan Sabar Pada Suaminya

Gejala

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada dua fase yang dialami oleh orang dengan gangguan bipolar, yaitu manik (dan hipomanik) dan depresi.

Namun, sebagai catatan, episode manik dan hipomanik sering disebut dua periode berbeda.

Meski begitu, keduanya memiliki gejala yang sama.

Beberapa gejala manik dan hipomanik adalah:

- Detak jantung tidak normal, perasaan gelisah atau aneh

- Merasa punya energi berlebih hingga memulai banyak aktivitas

- Rasa percaya diri yang berlebihan dan adanya euforia

- Nyaris tak membutuhkan tidur

- Punya khayalan yang tak biasa

- Punya banyak pemikiran atau ide-ide

- Mudah teralihkan

- Seringnya, pada fase ini membuat banyak keputusan buruk

- Bicara cepat dan banyak topik

- Mudah tersinggung

Baca juga: Dipengaruhi oleh Pengalaman Masa Lalu, Apa Itu Post-Traumatic Stress Disorder?

Selain episode manik, ada pula episode depresi yang dialami oleh orang dengan gangguan bipolar.

Beberapa gejalanya adalah:

- Suasana hati yang buruk

- Mudah merasa tertekan, sedih, hampa, dan putus asa

- Kehilangan minat atau kesenangan pada sesuatu atau banyak hal

- Penurunan berat badan secara signifikan

- Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit

- Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit

- Gelisah tapi tak bisa melakukan banyak hal

- Mudah lelah dan kehilangan energi sehingga malas beraktivitas

- Merasa tidak berharga atau rasa bersalah berlebihan

- Sulit berkonsentrasi atau berpikir tenang

- Beberapa kasus, orang merencanakan bunuh diri

- Sering lupa terhadap banyak hal

Baca juga: Takut Berinteraksi dengan Orang Lain, Apa Itu Social Anxiety Disorder?

Jenis

Setelah mengetahui gejala-gejalanya, kita juga perlu mengenal jenis bipolar yang mungkin terjadi.

1. Gangguan Bipolar I

Kondisi ini berarti seseorang setidaknya memiliki satu periode mania selama 7 hari atau hingga perlu dirawat di rumah sakit.

Fase ini biasanya didahului atau diikuti episode hipomania atau depresi berat.

Saat mengalami episode depresi, penderita gangguan bipolar I mungkin mengalaminya selama 2 minggu.

Kadang kala episode depresi ini juga bercampur dengan episode mania atau hipomania.

2. Gangguan Bipolar II

Kondisi ini berarti seseorang setidaknya mengalami satu episode depresi utama.

Biasanya, episode tersebut diikuti dengan hipomania.

Namun, perlu diketahui, jika menderita gangguan bipolar jenis ini, maka ia belum pernah mengalami episode mania (senang atau emosi berlebihan).

3. Gangguan Cyclothymic

Kondisi cyclohymic berarti seseorang mengalami banyak periode hipomania dan depresi.

Kondisi ini setidaknya dialami selama 2 tahun untuk dewasa dan 1 tahun pada anak-anak atau remaja.

Kondisi ini sering mengecoh para profesional.

Pasalnya, gejalan sering kali tidak memenuhi persyaratan diagnosis untuk episode hipomania atau depresi.

Baca juga: Mengenal Jenis dan Penyebab Eating Disorder, Gangguan Makan yang Bisa Berujung Kematian

4. Gangguan Bipolar Lain

Gangguan bipolar lain didefinisikan sebagai gangguan yang tidak termasuk pada 3 kategori di atas.

Biasanya gangguan bipolar jenis ini terkait dengan penyebab seperti konsumsi narkoba atau alkohol tertentu.

Penyebab lainnya seperti kondisi medis tertentu.

Misalnya penyakit chusing (akibat paparan tinggi hormon kortisol), multiple sclerosis, atau stroke.

Semua jenis gangguan bipolar ini bisa terjadi pada semua usia.

Tapi yang paling umum, diagnosis bipolar terjadi pada usia remaja atau awal 20-an.

Baca juga: Gemar Menimbun Barang Tak Berguna hingga Jadi Sampah? Waspada Hoarding Disorder, Apa Itu?

Penyebab

Meski mengetahui gejala dan jenis dari gangguan bipolar, sayangnya, penyebab kondisi ini tidak diketahui secara pasti.

Para ilmuwan yang mempelajari kondisi ini juga setuju bahwa tak ada penyebab tunggal dari gangguan bipolar.

Dengan kata lain, ada beberapa faktor yang mungkin terlibat dalam kondisi ini.

Dikutip dari National Institute of Mental Health (NIMH) beberapa faktor risiko berikut merupakan penyebab gangguan bipolar.

1. Struktur dan fungsi otak

Beberapa penelitian menunjukkan bagaimana otak dari penderita gangguan bipolar berbeda dengan struktur otak normal atau gangguan mental lain.

Para ahli percaya gangguan bipolar disebabkan oleh gangguan pada sirkuit otak tertentu.

Tak hanya itu, fungsi zat kimia otak yang disebut neurotransmitter juga berpengaruh pada kondisi ini.

Baca juga: Anak Mudah Marah dan Tersinggung? Bisa Jadi Gejala Oppositional Defiant Disorder (ODD)

2. Genetik

Selain terkait pada struktur dan fungsi otak, beberapa penelitian juga menemukan bahwa gangguan bipolar terkait dengan genetik.

Para peneliti menemukan bahwa orang dengan gen tertentu lebih mungkin mengembangkan gangguan bipolar.

Meski begitu, studi tentang kembar identik dan bipolar menunjukkan hal berbeda.

Jika seseorang yang kembar mengalami gangguan bipolar, belum tentu saudaranya mengalami hal yang sama, meski berpeluang besar.

Padahal, kembar identik berbagi semua gen yang sama.

Baca juga: Selalu Takut Dipermalukan, Kenali Tanda Seseorang Kena Social Anxiety Disorder Alias Fobia Sosial

3. Riwayat keluarga

Penelitian tentang kaitan gen dan bipolar juga menunjukkan adanya riwayat keluarga yang bisa jadi faktor risiko.

Penelitian yang dilakukan di John Hopkins University menemukan, gangguan bipolar II terjadi paling umum pada orang dengan riwayat keluarganya juga mengembangkan bipolar I dan II.

4. Lingkungan dan Gaya Hidup

Penelitian lain menunjukkan bahwa kondisi ini juga terkait dengan lingkungan dan gaya hidup.

Para peneliti menemukan anak-anak dengan orang tua bipolar sering dikelilingi oleh stres lingkungan yang signifikan.

Ini mungkin terkait perubahan suasana hati yang terjadi pada orang tua mereka.

Baca juga: Mengenal Obsessive Compulsive Disorder, Melakukan Kesalahan yang Sama Secara Tak Sengaja

Meski tidak selalu mengembangkan gangguan bipolar, anak-anak tersebut bisa mengembangkan gangguan mental lain.

Misalnya, ADHD, depresi berat, skizofrenia, atau penyalahgunaan narkoba.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Bipolar, Gejala dan Bedanya dengan Skizofrenia". 

Ikuti berita lainnya di Google.

Sumber: Info Komputer
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved