Anwar Ibrahim Juga Ungkit Masa Lalu Mahathir Mohamad; Jika Saya Tak Dukung, Dia Kalah Tahun 1987
Anwar Ibrahim mengatakan Mahathir Mohamad harus ingat dia telah mendukungnya saat bersaing dengan Tengku Razaleigh Hamzah untuk calon presiden UMNO
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
KUALA LUMPUR, TRIBUNBATAM.id - Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad tampaknya kembali pecah kongsi.
Perseteruan keduanya kembali terjadi setelah matan PM Malaysia Mahathir Muhamad mengungkit masa lalu Anwar Ibrahim.
Mahathir menyebut alasan masa lalu setelah menyebut Anwar Ibrahim bukanlah orang terbaik untuk membangun ekonomi Malaysia.
Tudingan Anwar Ibrahim tidak cocok jadi pemimpin Malaysia setelah beredar kabar Anwar berusaha membentuk pemerintahan baru dan mengambil alih pemerintahan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin.
Dalam wawancara dengan The Malaysian Insight (TMI), mantan perdana menteri yang dijuluki Dr M itu mengatakan alasan menyebut Anwar Ibrahim bukan orang terbaik didasarkan pada pengamatannya pada cara Anwar menangani Krisis Keuangan Asia pada 1997/1998.

Baca juga: Finals Four UEFA Nations League 2020/2021: Italia, Perancis, Belgia, Spanyol, Siapa Juara?
Selama waktu ini, Dr Mahathir mengaku mengambil cuti selama dua bulan dan meninggalkan Anwar, yang saat itu menjabat sebagai wakil perdana menteri dan menteri keuangan, yang bertanggung jawab atas negara.
“Saya telah menguji kemampuannya saat saya menjadi perdana menteri. Saya berlibur selama dua bulan dan Anwar mengambil alih kendali."
"Kami mengalami krisis ekonomi pada saat itu, dan sarannya tidak membantu negara memulihkan keadaan keuangan negara."
"Itulah mengapa saya harus mengambil alih jabatan menteri keuangan dan membuat rencana menyelamatkan negara dari masalah ekonomi," kata Mahathir.
Seperti dilaporkan secara luas, hubungan Dr Mahathir dan Anwar kemudian retak terkait bagaimana pemerintah harus menanggapi krisis keuangan.
Pendiri Pejuang Tanah Air (Pejuang) yang dikutip TMI mengatakan Anwar dengan ceroboh mengikuti saran IMF dan Bank Dunia dengan kemungkinan merugikan perekonomian Malaysia.

Baca juga: Hasil Bosnia vs Italia, Andrea Belotti & Berardi Cetak Gol, Italia Menang, Azzurri ke Final Four
“Dia selalu mengikuti Bank Dunia dan IMF. Saya mengatakan kepadanya sebelumnya jika kami mengikuti saran mereka, negara kami tidak akan memiliki cukup dana bahkan untuk membayar gaji. Tapi dia terus mendukung mereka, ”katanya.
Dalam wawancara yang sama, Mahathir membenarkan baik dia maupun Pejuang adalah bagian dari rencana Anwar untuk membentuk pemerintahan baru.
“Meskipun Bersatu sudah meninggalkan Pakatan Harapan (PH), beberapa orang lainnya dan saya masih bersedia bekerja sama dengan PH untuk mengembalikan amanah kepada masyarakat.”
"Kami bisa mendapatkan mayoritas tetapi Anwar menolak bekerja sama dengan kami - saya terutama," kata Mahathir seperti dikutip.