Buntut Acara Habib Rizieq Bupati hingga Gubernur Dipanggil Polisi, Kapolres dan Kapolda Kena Imbas !
Keramaian yang terjadi saat ia dijemput dari Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, acara pernikahan putrinya dan kegiatan Maulid Nabi jadi sorotan
"Itu dipanggil buat apa dan berjam-jam, hal yang sepele,
tinggal baca aturannya," kata Rocky Gerung dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube-nya.
Baca juga: Habib Rizieq Shihab Didenda Rp 50 Juta, FPI Penanggung Jawab Acarara Langsung Membayarnya
Menurut Rocky Gerung terlihat upaya Polisi untuk memperpanjang pemeriksaan Anies Baswedan.
"Jadi terlihat Polisi berupaya memperpanjang pemeriksaan karena untuk melayani kepentingan istana itu,
seolah udah diperiska dan akan ditemukan deliknya,
karena istana berharap Anies itu kena delik," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengatakan tak mungkin ada ditemukan tindak pidana dalam aturan PSBB.
"Padahal polisi mengerti bahwa gak mungkin diberikan delik pada sifat Undang-Undang yang tidak punya kekuatan hukum ke dalam Undang-Undang karantina, tentu Polisi mengerti itu," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung berujar kejadian yang kini menimpah Anies Baswedan disebabkan Istana tidak memiliki kemampuan untuk mengolah informasi.
Baca juga: Ramai Tudingan Perlakuan Beda dengan Habib Rizieq Shihab, Gibran Rakabuming Raka: Saya Siap Dihukum
"Seluruh kejadian terjadap Anies itu karena istana tidak punya tingten yang mengolah informasi,
masa Mahfud sendiri gak punya pengetahuan Undang-Undang karantina tidak diberlakuakn karena presiden ingin PSBB,
jadi mestinya ada tim yang membaca itu,
polisi juga kesulitan untuk menegakn hukum untuk yang sifatnya yang tidak konstan," kata Rocky Gerung.

Untuk itulah kata Rocky Gerung, sejumlah petinggi membuat konferensi pers terkait kerumunan acara Habib Rizieq Shihab.
"Itu yang menerangkan mengapa orang yang paham itu terpaksa memberi konfersensi pers karena takut di-bully sama ahli hukum.
Pak Doni langsung bicara bahwa Anies gak ada salahnya, Pangdam Jaya menerangkan hal yang sama,
jadi terlihat yang punya tingteng adalah Pangdam jaya, Pak Doni,
sementara Istana tidak punya karena mengandalkan opini publik melalui konferensi pers Mahfud
lalu diundang Panglima menernagkan situasi tapi tetap tidak ada pakemnya, " kata Rocky Gerung.
Baca juga: Anggota DPRD Fraksi Gerindra Bela Rizieq Shihab soal Kerumunan Acara, Syarif: Kenapa hanya Habib ?
Rocky Gerung mengatakan itu semua menunjukan kemampuan Istana untuk mengolah informasi.
"Jadi terlihat bocor terus kemampuan Istana untuk mengolah informasi,
karena pendukung Istana sekarang cuma ada dua
satu buzzer atau influencer, kedua adalah komisaris relawan yang semuanya nggak punya kemampuan membuat analisis keadaan,
jadi presiden tertipu sama pembantunya sendiri sehingga muncul blunder lagi, " kata Rocky Gerung.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Dicopot Diduga Korban Acara Rizieq Shihab, Anies juga Ikut Terseret
Akibatnya, menurut Rocky Gerung, kini banyak orang yang kembali berpihak pada Anies Baswedan.
"Akibatnya orang berpihak lagi pada Anies karena Anies memang benar,
mereka punya otak dan mengerit kedudukan hukum dari PSBB," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menganggap akar permasalahan ini ada pada Mahfud MD.

Menurut Rocky Gerung seharusnya Mahfud MD bisa mengolah informasi dengan lebih baik lagi.
"Mahfud sebenarnya punya gara-gara semua karena tidak punya koordinasi,
Mahfud kan Menkopolhukam yang membawahi semua informasi publik, BIN, intelejen TNI, Polisi dia tidak bisa olah,
karena dia menunggangi dukungan palsu, dia pikir buzzer itu memberi informasi benar,
padahal dia punya kapasitas untuk mengumpulkan informasi sebelum teledor mengucapkan pada apublik,
yang keluar dari pikiran Mahfud kan adalah menghukum, menghukum Anies, menghukum Habib Rizieq ," kata Rocky Gerung.
.
.
.
Baca berita menarik lain di Google
SUMBER:
(*)