Buntut Acara Habib Rizieq Bupati hingga Gubernur Dipanggil Polisi, Kapolres dan Kapolda Kena Imbas !

Keramaian yang terjadi saat ia dijemput dari Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, acara pernikahan putrinya dan kegiatan Maulid Nabi jadi sorotan

Tribunnews/Jeprima
Massa pendukung Front Pembela Islam (FPI) saat menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pernikahan anak Habib Rizieq Syihab di kawasan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11/2020) 

Buntut Acara Habib Rizieq Bupati hingga Gubernur Dipanggil Polisi, Kapolres dan Kapolda Kena Imbas !

TRIBUNBATAM.ID - Kepulangan Habib Rizieq Shihab yang belum genap sebulan dari Arab Saudi sepertinya memicu kegaduhan baru di Tanah Air.

Keramaian yang terjadi saat ia dijemput dari Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, acara pernikahan putrinya dan kegiatan Maulid Nabi jadi sorotan.

Banyak pihak menuding keramaian yang terjadi tak mematuhi protokol kesehatan.

Sementara di sisi lain, pemerintah seakan membiarkan acara berlangsung meski jauh-jauh hari sudah mengetahuinya.

Buntutnya sejumlah pihak dipanggil polisi untuk dimintai klarifikasinya.

Baca juga: Haikal Bongkar Ada Pihak Tak Senang Habib Rizieq Dialog dengan Jokowi: Sejak 2017 Kami Ingin Diskusi

Dua jenderal, yakni Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat pun diduga dicopot dari jabatannya lantaran tak mampu membendung kegiatan Habib Rizieq dan dianggap gagal menegakkan protokol kesehatan Covid-19.

Massa pendukung dan simpatisan Front Pembela Islam (FPI) saat menunggu kepulangan Habib Rizieq Syihab di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat (10/11/2020)
Massa pendukung dan simpatisan Front Pembela Islam (FPI) saat menunggu kepulangan Habib Rizieq Syihab di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat (10/11/2020) (Tribunnews/Jeprima)

Sementara itu, 10 orang disebut-sebut akan dipanggil dan dimintai klarifikasi terkait kegiatan Habib Rizieq Shihab.

Seperti yang diketahui, kerumunan Habib Rizieq dianggap melanggar atusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Markas Syariah Pesantren Alam Agrokultural, Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

Massa justru berkumpul menghadiri acara Maulid Nabi sekaligus pernikahan putri Habib Rizieq.

Baca juga: Setelah Anies Baswedan, Giliran Ridwan Kamil Dipanggil Polisi Terkait Habib Rizieq Shihab

Kegiatan kerumunan tersebut dianggap tidak menyesuaikan fakta ketika pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.

Diperkirakan sekitar 10 ribu massa yang menghadiri acara tersebut.

Kritikan dan komentar terus menghujani acara tersebut.

Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat, Kapolres Jakarta Pusat hingga Kapolres Bogor bahkan dicopot dari jabatannya diduga imbas dari acara itu.

Pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab tiba di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Umun, Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2/2017)
Pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab tiba di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Umun, Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2/2017) ((KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Kegiatan Rizieq Shihab Diduga Langgar Protokol Kesehatan, Polisi Bentuk Tim Khusus untuk Selidiki

Kini, 10 orang juga akan dimintai klarifikasi.

"Kurang lebih 10 orang akan dilakukan pemeriksaan untuk diminta klarifikasinya di Polda Jabar, di Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar di Bandung," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago di Mapolda Jabar, Kamis (19/11/2020).

Baca juga: Kegiatan Rizieq Shihab Diduga Langgar Protokol Kesehatan, Polisi Bentuk Tim Khusus untuk Selidiki

Seperti diketahui, dalam pemeriksaan kegiatan Rizieq di Megamendung ini, polisi membentuk tim yang terdiri atas Penyidik Polda Jabar, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar dan penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

Jumat (20/11/2020) besok, pimpinan daerah seperti Gubernur Jabar Ridwan Kamil akan dimintai klarifikasi di Bareskrim Mabes Polri.

Sementara pejabat daerah lainnya seperti Bupati Bogor Ade Yasin akan dimintai keterangan di Polda Jabar.

Baca juga: Nikahan Putri Rizieq Shihab Vs Kerumunan Massa Gibran, Putra Presiden Jokowi Trending Twitter

"Jadi ada dua pemeriksaan dan dua tempat yang berbeda.

Untuk bapak Gubernur Jawa Barat dilakukan pemeriksaan di Bareskrim Polri.

Kemudian untuk pejabat daerah setempat yaitu pejabat Kabupaten Bogor, dilakukan pemeriksaan di Polda Jabar," ucap Erdi.

Massa pendukung dan simpatisan Front Pembela Islam (FPI) saat menunggu kepulangan Habib Rizieq Syihab di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat (10/11/2020)
Massa pendukung dan simpatisan Front Pembela Islam (FPI) saat menunggu kepulangan Habib Rizieq Syihab di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat (10/11/2020) (Tribunnews/Jeprima)

"Terkait pemeriksaan atau klarifikasi ini berawal dari kejadian pada tanggal 13 November 2020, ketika Bapak Habib Rizieq melaksanakan peletakan batu pertama di daerah Megamendung, di pesantrennya," tambahnya.

Seperti diketahui, Polda Jabar tengah melakukan pendalaman terkait kerumunan dalam kegiatan yang dilaksanakan di Markas Syariah Pesantren Alam Agrokultural, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Keluarga Rizieq Shihab Klaim Cuma Undang 30 Orang di Acara Maulid Nabi dan Akad Pernikahan Putrinya

Kegiatan yang dihadiri Habib Rizieq Shihab tersebut berkaitan dengan dugaan pelanggaran protokol kesehatan.

Anies Baswedan diperiksa 9 jam

Anies Baswedan diperiksa terkait kerumunan acara Habib Rizieq.

Hal ini lantaran kerumunan Habib Rizieq dianggap melanggar atusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia, massa justru berkumpul menghadiri acara Maulid Nabi sekaligus pernikahan putri Habib Rizieq.

Diperkirakan ada sekitar 10 ribu massa yang menghadiri.

Sontak saja fenomena ini langsung disorot publik.

Baca juga: Setelah Anies Baswedan, Giliran Ridwan Kamil Dipanggil Polisi Terkait Habib Rizieq Shihab

Tak sedikit yang memberikan kritikan dan komentar sarkasme terkait apa yang terjadi.

Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat, Kapolres Jakarta Pusat hingga Kapolres Bogor bahkan dicopot dari jabatannya.

Diduga pencopotan tersebut merupakan imbas dari acara Habib Rizieq.

Tak terkecuali Anies Baswedan yang juga dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.

Terkait pemeriksaan Gubernur DKI Jakarta, Rocky Gerung menuding Istana berharap Anies Baswedan bisa terkena delik atas pelanggaran protokol kesehatan dalam kerumunan acara Habib Rizieq Shihab.

Baca juga: Perbedaan Habib Rizieq Shihab dan Jokowi Munculkan 2 Kubu, Pengamat Sebut Tak Akan Pernah Selesai

Anies Baswedan menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya selama kurang lebih 9,5 jam pada Selasa (17/11/2020).

Anies Baswedan diperiksa mulai pukul 09.43 WIB sampai 19.30 WIB.

Anies Baswedan mengatakan dicecar 33 pertanyaan terkait kerumunan dalam acara Habib Rizieq Shihab di Petamburan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya, Selasa (17/11/2020)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya, Selasa (17/11/2020) (tribunnews.com)

Diketahui bersama Habib Rizieq Shihab menggelar acara pernikahan anaknya dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Sabtu lalu.

Acara pernikahan dan Maulid Nabi tersebut diselenggarakan saat pandemi Covid-19.

Selain itu DKI Jakarta juga tengah menerapkan aturan PSBB.

Kerumunan dalam acara Habib Rizieq Shihab ini membuat Anies Baswedan dipanggil ke Polda Metro Jaya untuk dimintai klarifikasi.

"Itu dipanggil buat apa dan berjam-jam, hal yang sepele,

tinggal baca aturannya," kata Rocky Gerung dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube-nya.

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Didenda Rp 50 Juta, FPI Penanggung Jawab Acarara Langsung Membayarnya

Menurut Rocky Gerung terlihat upaya Polisi untuk memperpanjang pemeriksaan Anies Baswedan.

"Jadi terlihat Polisi berupaya memperpanjang pemeriksaan karena untuk melayani kepentingan istana itu,

seolah udah diperiska dan akan ditemukan deliknya,

karena istana berharap Anies itu kena delik," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengatakan tak mungkin ada ditemukan tindak pidana dalam aturan PSBB.

"Padahal polisi mengerti bahwa gak mungkin diberikan delik pada sifat Undang-Undang yang tidak punya kekuatan hukum ke dalam Undang-Undang karantina, tentu Polisi mengerti itu," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung berujar kejadian yang kini menimpah Anies Baswedan disebabkan Istana tidak memiliki kemampuan untuk mengolah informasi.

Baca juga: Ramai Tudingan Perlakuan Beda dengan Habib Rizieq Shihab, Gibran Rakabuming Raka: Saya Siap Dihukum

"Seluruh kejadian terjadap Anies itu karena istana tidak punya tingten yang mengolah informasi,

masa Mahfud sendiri gak punya pengetahuan Undang-Undang karantina tidak diberlakuakn karena presiden ingin PSBB,

jadi mestinya ada tim yang membaca itu,

polisi juga kesulitan untuk menegakn hukum untuk yang sifatnya yang tidak konstan," kata Rocky Gerung.

Ribuan massa berdatangan ke Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, jelang kedatangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di Indonesia, Selasa (10/11/2020) pagi
Ribuan massa berdatangan ke Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, jelang kedatangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di Indonesia, Selasa (10/11/2020) pagi (istimewa)

Untuk itulah kata Rocky Gerung, sejumlah petinggi membuat konferensi pers terkait kerumunan acara Habib Rizieq Shihab.

"Itu yang menerangkan mengapa orang yang paham itu terpaksa memberi konfersensi pers karena takut di-bully sama ahli hukum.

Pak Doni langsung bicara bahwa Anies gak ada salahnya, Pangdam Jaya menerangkan hal yang sama,
jadi terlihat yang punya tingteng adalah Pangdam jaya, Pak Doni,

sementara Istana tidak punya karena mengandalkan opini publik melalui konferensi pers Mahfud

lalu diundang Panglima menernagkan situasi tapi tetap tidak ada pakemnya, " kata Rocky Gerung.

Baca juga: Anggota DPRD Fraksi Gerindra Bela Rizieq Shihab soal Kerumunan Acara, Syarif: Kenapa hanya Habib ?

Rocky Gerung mengatakan itu semua menunjukan kemampuan Istana untuk mengolah informasi.

"Jadi terlihat bocor terus kemampuan Istana untuk mengolah informasi,

karena pendukung Istana sekarang cuma ada dua

satu buzzer atau influencer, kedua adalah komisaris relawan yang semuanya nggak punya kemampuan membuat analisis keadaan,

jadi presiden tertipu sama pembantunya sendiri sehingga muncul blunder lagi, " kata Rocky Gerung.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Dicopot Diduga Korban Acara Rizieq Shihab, Anies juga Ikut Terseret

Akibatnya, menurut Rocky Gerung, kini banyak orang yang kembali berpihak pada Anies Baswedan.

"Akibatnya orang berpihak lagi pada Anies karena Anies memang benar,

mereka punya otak dan mengerit kedudukan hukum dari PSBB," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung menganggap akar permasalahan ini ada pada Mahfud MD.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 9,5 jam di Polda Metro Jaya, Selasa (17/11/2020) untuk mengklarifikasi dugaan pelanggaran protokol kesehatan saat pernikahan putri imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu lalu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 9,5 jam di Polda Metro Jaya, Selasa (17/11/2020) untuk mengklarifikasi dugaan pelanggaran protokol kesehatan saat pernikahan putri imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu lalu. (Dionisius/Tribun Jakarta)

Menurut Rocky Gerung seharusnya Mahfud MD bisa mengolah informasi dengan lebih baik lagi.

"Mahfud sebenarnya punya gara-gara semua karena tidak punya koordinasi,

Mahfud kan Menkopolhukam yang membawahi semua informasi publik, BIN, intelejen TNI, Polisi dia tidak bisa olah,

karena dia menunggangi dukungan palsu, dia pikir buzzer itu memberi informasi benar,

padahal dia punya kapasitas untuk mengumpulkan informasi sebelum teledor mengucapkan pada apublik,

yang keluar dari pikiran Mahfud kan adalah menghukum, menghukum Anies, menghukum Habib Rizieq ," kata Rocky Gerung.

.

.

.

Baca berita menarik lain di Google

SUMBER:

https://regional.kompas.com/read/2020/11/19/11160141/10-orang-dipanggil-terkait-acara-rizieq-mulai-bupati-bogor-hingga-gubernur

https://bogor.tribunnews.com/2020/11/18/gubernur-dki-9-jam-diperiksa-soal-acara-habib-rizieq-rocky-gerung-istana-harap-anies-kena-delik?page=all

https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/11/19/10-sosok-ini-akan-dipanggil-terkait-acara-rizieq-shihab-dari-bupati-bogor-hingga-gubernur-jabar

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved