BERITA PEMPROV KEPRI

Pjs Gubernur Kepri Bakal Hadiri Debat Pilkada Kepri Malam Ini

Selain Pjs Gubernur Kepri, Debat Pilkada Kepri bisa disaksikan lewat live streaming dan akun media sosial KPU Kepri.

Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Istimewa/Instagram KPU Kepri
DEBAT PILKADA KEPRI - Debat Pilkada Kepri yang diselenggarakan KPU Kepri, Jumat (19/11/2020). 

1. Prof. Dr. Eko Prasojo (Pakar Administrasi Publik dan Kebijakan Publik)

2. Prof. Dr. Agung Dhamar Syakti, S. Pi, DEA (Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji)

3. Dr. Iskandar Itan (Rektor Universitas Internasional Batam)

4. Uuf Brajawidagda, ST, MT, Ph.D (Direktur Politeknik Negeri Batam)

5. Dr. Muhammad Faisal, M.Ag (Ketua STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau)

6. Dr. Oksep Adhayanto, SH. MH (Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji)

7. Dr. Asmaul Husna, SE, MM ak (Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji)

8. Dr. H. Muhammad Zaenuddin, S.Si, M.Sc (Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama Politeknik Negeri Batam)

Baca juga: Siaran Langsung Debat Pilkada Kepri di TVRI Malam Ini Pukul 19.00 WIB

Baca juga: PILKADA KEPRI - Jelang Debat Paslon Gubernur Kepri, Ansar Ahmad Tetap Pergi Kampanye 

9. Dr. Emy Hajar Abra, SH. MH. (Dosen Hukum Tata Negara UNRIKA)
Jumlah panelis tersebut memang disiapkan pada awal masa sebelum Covid-19. Debat rencananya digelar dalam tiga putaran. Masing-masing putaran akan digarap tiga orang panelis.

Namun, akibat kondisi pandemi Covid-19 yang memuncak, debat Pilkada Kepri dipastikan hanya akan diselenggarakan dalam satu putaran.

Meski demikian, KPU Kepri tidak mengurangi jumlah panelis, dengan alasan, kesembilan orang tersebut telah terlibat dalam pengerjaan materi debat sejak jauh hari.

Adapun sembilan panelis yang seluruhnya berlatar belakang akademisi tersebut, menurut Komisioner KPU Kepri, Arison merupakan suatu kebetulan belaka.

Pihaknya tidak memiliki alasan khusus mengapa seluruh panelis berasal dari jajaran akademisi.

"Kami telah menerima masukan dari berbagai elemen komunitas, dan mengerucutlah ke sembilan nama itu. Kebetulan semuanya akademisi," jelas Arison.

Menurutnya, profesi akademisi justru lebih fleksibel. Sebab gelar tersebut dapat merangkap pula profesi lainnya, seperti praktisi atau pun tokoh masyarakat.

"Jadi, tidak ada alasan khusus sembilan panelis itu semua berasal dari latar belakang akademisi. Kebetulan saja," tambah Arison.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved