Ini Wajah Pembunuh Sadis Wanita Driver Ojol, Jenazah Korban Membusuk Dalam Karung
Pelaku pembunuhan sadis ini akhirnya dilumpuhkan polisi karena mencoba melawan saat diamankan polisi.
TRIBUNBATAM.id |PANGKALPINANG - Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan Driver Ojek Online Wanita yang terjadi di Pangkal Pinang, Bangka Blitung.
Pelaku merupakan teman korban yang dikenal melalui aplikasi online.
Setelah kenal, pelaku nekat membunuh korban lantaran ingin menguasai harta korban.
Pelaku pembunuhan sadis ini akhirnya dilumpuhkan polisi karena mencoba melawan saat diamankan polisi.

Pelaku pembunuhan driver ojek online wanita yang tertangkap di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, tiba di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (21/11/2020).
Pelaku berinisial AY (sebelumnya dirilis YH) berusia 32 tahun ini dilumpuhkan dengan tiga tembakan di bagian kaki.
Saat tiba di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, AY terlihat dibawa menggunakan kursi roda.
Perban yang masih basah menutupi luka tembak. Masing-masing di bagian paha kiri, betis dan punggung kaki kanan.
Kepolisian dari Ogan Komering Ilir dan Polres Pangkalpinang bergabung mengawal tersangka menggunakan senjata laras panjang.
"Tersangka yang tergolong sadis ini berusaha menghindar sehingga dilumpuhkan secara terukur," kata Kasat Reskrim AKP Adi Putra di Bandara Depati Amir, Sabtu.

Tersangka menggunakan kursi roda di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Sabtu (21/11/2020).(KOMPAS.com/HERU DAHNUR)
Selanjutnya, AY diangkut menggunakan minibus yang telah menunggu di bandara.
Adi menuturkan, pelaku ditahan di Mapolres Pangkalpinang sembari melengkapi berkas penyidikan.
Dari pemeriksaan sementara, AY sempat mengaku bekerja di bank dan berjanji menikahi korban.
Mereka sebelumnya berkenalan lewat aplikasi media sosial.
Polisi pun mendalami dugaan pelaku yang ingin menguasai harta korban secara paksa.

Driver ojek online Ayu (27) yang dibunuh di Penginapan Dewi Resident II, Kacangpedang, Pangkalpinang, Sabtu (14/11/2020) lalu. (Kolase Bangka Pos)
Diberitakan sebelumnya, korban bernama Ayu (29) ditemukan tewas terbungkus karung di sebuah penginapan di Kacang Pedang, Pangkalpinang, Sabtu (14/11/2020).
Saat ditemukan penjaga penginapan, jasad korban sudah membusuk.
Diperkirakan korban tewas tiga hari sebelumnya.
Tersangka AY kemudian diidentifikasi berasal dari Palembang yang pernah bekerja di penginapan yang sama.
Sebelum kejadian, tersangka meminjam kamar untuk menginap dan juga meminjam uang resepsionis Rp 50.000.

Potret korban mayat dalam karung, driver ojek online Ayu (29) yang dibunuh di Penginapan Dewi Resident II, Kacangpedang, Pangkalpinang, Sabtu (14/11/2020) lalu. (Kolase Bangka Pos)
Driver Ojol Dibunuh Suaminya
Driver Ojol Wanita dibunuh suaminya sendiri secara sadis.
Pelaku dibunuh dengan cara di Gorok lehernya dengan menggunakan pisau.
Mengilukannya, ketika penggorokan tersebut nyaris putus.
Teka-teki motif tersangka Fery Pasaribu (49) membunuh istrinya, seorang driver ojol Fitri Yanti (45), akhirnya terungkap.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko, menyampaikan, tersangka mengaku dirinya kerap dimaki-maki oleh korban.
"Karena pengakuan dari tersangka, korban minta dibelikan rumah dan tersangka belum bisa menyanggupinya," kata Riko saat konfrensi pers di Mapolrestabes Medan, Kamis (24/9/2020).
Jenazah Fitri Yanti sebelumnya ditemukan dengan leher nyaris putus akibat digorok, dan mayat korban dibuang di parit Jalan Tambak Rejo Pasar II Tembung, Kec Percutseituan pada Minggu (30/8/2020) lalu.
Riko menjelaskan bahwa pelaku berhasil diamankan pada 21 September 2020 lalu di Provinsi Riau.
"Kami berhasil mengamankan tersangka atas nama FP yang bersangkutan mengaku mempunyai hubungan asmara dengan korban. Kemudian tersangka ditangkap hari Senin dan dari keterangan tersangka yang bersangkutan menyampaikan bahwa motifnya adalah sakit hati karena tersangka sering dimaki-maki oleh korban," ungkapnya.
Pelaku pembunuhan driver ojol wanita Fitri Yanti, akhirnya digelandang ke Mapolrestabes Medan, Kamis (24/9/2020).
Tersangka bernama Fery Pasaribu (49), yang tak lain adalah suami siri Fitri Yanti, dibawa dalam kondisi tangan diborgol dan mengenakan baju oranye tahanan.
Keluarga korban yang telah menunggu tersangka di Mapolrestabes Medan, langsung meluapkan amarahnya.
Sejumlah keluarga Fitri Yanti terlihat menendang perut Fery Pasaribu. Keluarga korban juga melontarkan kata-kata kasar terhadap pelaku.
Pelaku yang terkejut mendapat serangan mendadak, langsung berlari menghindari amukan keluarga Fitri Yanti.
Melihat situasi tak kondusif, pihak kepolisian langsung membawa pelaku ke dalam ruangan.
Di Mapolrestabes, anak pertama korban, Rani (23) tampak menangis terisak.
Rani yang mengenakan kerudung merah ini meminta agar pelaku dihukum mati.
Ia pun meminta semua yang terlibat dalam kejadian pembunuhan ibunya diproses.
"Kami ingin dihukum mati, saya juga ingin supaya keluarganya diproses, mereka membantu eksekusi mama. Pokoknya kami percaya bahwa keluarganya bantu, anak istri keluarga membantu eksekusi mama, semua sama. Eksekusi ini kami yakin tidak sendiri, dia mengaku sendiri, tapi kami merasa ada teman-temanya," ucapnya di lokasi.
Rani menyebutkan bahwa dirinya terakhir berhubungan dengan ibunya pada hari Jumat, satu hari sebelum kejadian.
Saat itu, Fitri Yanti memberikan pesan kepada Rani untuk menjaga adik-adiknya.
"Saya di Pekanbaru, pas hari Jumat saya video call, dia pengen buka kedai di Pajak Halat. Saya bilang nanti terjadi sesuatu, keluarga mereka ngajar mamak lagi. Katanya gak apa-apa, ini demi anak cucu. Di rumah, ada adek saya, nenek sama cucu. Tapi pas hari Sabtu itu kasih pesan jaga cucu, jaga nenek," ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa saat kejadian ibunya permisi untuk bertemu dengan orang.
"Dibilangnya sama adek disuruh cepat pulang supaya kerja hari Minggunya. Pas di hari Sabtu itu permisi mau jumpai kawannya," pungkasnya.
Informasi yang berhasil dihimpun T r ibun Medan pada Senin (21/9/2020) malam, personel Polsek Tapung Polda Riau berhasil menangkap tersangka pembunuhan Fitri Yanti.
Fery Pasaribu ditangkap oleh personel Polsek Tapung setelah mendapat permintaan bantuan dari Polda Sumut tentang keberadaan tersangka.
“Tersangka ditangkap ketika sembunyi di rumah kerabatnya,” sebut sumber sembari menambahkan bahwa saat ini tersangka sudah dijemput Polda Sumut dan masih dalam perjalanan.
Sebelumnya, anak korban, Farhan Aulia Natugo mengungkapkan, pihak keluarga terpukul atas peristiwa yang menimpa Fitri Yanti.
"Kalau ibu meninggalnya wajar perlahan bisa mengikhlaskan. Tapi ini, dia dibunuh dengan sadis, rasa sedih terus menghantui. Karena saya begitu dekat dengan ibu," bebernya.
"Kalau kondisi ibu, leher nyaris putus. Ibu gak pernah ada masalah sama orang. Kenapa tega kali pelaku membunuh ibu saya seperti itu," imbuhnya.
Informasi yang berhasil didapat, pascapenemuan jenazah Fitri, beberapa benda miliknya juga hilang seperti gelang emas, dan sepeda motor.
Belakangan, sepeda motor Honda Beat yang digunakan korban berhasil ditemukan petugas.
Pesan Terakhir kepada Sang Anak
Ramadius, seorang keluarga Fitri, mengisahkan aktivitas korban sebelum ditemukan meninggal.
Korban keluar dari rumah orangtuanya di Jalan Bromo Gg Bahagia, mengendarai sepeda motor jenis metik pada Sabtu (29/8/2020) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Kurang lebih 60 menit setelah korban pergi, seorang anak korban menelepon ibunya untuk menanyakan keberadaannya.
"Mamak di Tembung sama kawan. Jaga anak-anak (cucu korban)," ujar Ramadius menirukan ucapan anak korban yang laki-laki.
Lanjutnya, sekitar pukul 22.00 WIB, korban masih komunikasi via telepon dengan anaknya.
“Bahkan korban berpesan kepada anaknya agar jaga anak-anak (cucu korban)," ungkapnya.
Pernyataan itu ternyata menjadi pesan terakhir yang diucapkan korban.
"Malam itu keluarga terus mencari korban hingga akhirnya mendapat kabar bahwa korban ditemukan warga telah tewas di Pasar II, kawasan Tembung," katanya.
Masih dijelaskan Ramadius, bahwasanya korban selama empat bulan terakhir tinggal bersama orangtuanya di Jalan Bromo Gang Bahagia.
"Korban ini sering bertengkar dengan suaminya, berinisial F yang usianya diperkirakan lima puluhan tahun. Selama ini mereka (korban dan F tinggal di Pasar V Tembung). Karena sering berantem dengan suaminya, makanya korban kembali ke rumah orangtuanya," ucapnya.
(vic/tribunmedan.com)
Baca Berita lainnya di Google
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Inilah Tampang Pelaku Pembunuhan Driver Ojek Online Ayu (27), Ditembak Polisi di Sumatera Selatan