BATAM TERKINI
Warga Batam Pakai Masker saat ke Pasar Tos 3000 Mulai Bisa Dihitung Pakai Jari
Saat ini, jumlah warga Batam yang menggunakan masker saat belanja atau jualan di pasar Tos 3000 Batam bisa dihitung dengan jari.
Penulis: ronnye lodo laleng |
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Saat ini, jumlah warga Batam yang menggunakan masker saat belanja atau jualan di pasar Tos 3000 Batam bisa dihitung dengan jari.
Hal itu mengindikasikan kesadaran masyarakat Batam akan bahaya Corona Virus Disease (Covid-19) masih sangat minim.
Itu artinya, Pemerintah Kota Batam sepertinya harus lebih ekstra dalam mengawasi penerapan aturan protokol kesehatan pencegahan covid-19.
Pasalnya, upaya yang dilakukan selama ini, baik melalui razia, dan memberikan hukuman berupa teguran maupun tes rapid di tempat masih terkesan belum sepenuhnya ditaati masyarakat.
Ajakan untuk menggunakan masker di setiap aktifitas, ternyata masih banyak tidak dipatuhi masyarakat.
Hal ini terbukti di beberapa keramaian di kota Batam, seperti pasar seken Jodoh, pasar Melcem, pasar Tos 3000 Jodoh dan beberapa pasar lainnya.
Pantauan TRIBUNBATAM.id, Senin, (23/11/2020) aktivitas warga pembeli dan pedagang di Pasar Tos 3000 sebagian besar terlihat tidak menggunakan masker ataupun jaga jarak.
Tidak hanya itu fasilitas cuci tangan di pintu masuk yang sudah disediakan pun tidak digunakan pengunjung dan pedagang pasar.
Baca juga: 152 Warga Batam Terjaring Razia Masker di Batu Ampar, Hasil Rapid Test 4 Orang Reaktif
Kesannya, warga tidak takut lagi akan bahaya covid-19 atau sudah bosan dan acuh dengan anjuran yang disampaikan Pemerintah Kota Batam.
Salah satu pengunjung pasar Halima (37) warga Nagoya Square mengakui saat ini warga sepertinya sudah tidak takut dengan Corona lagi.
"Di pasar ini saja orang yang menggunakan masker bisa dihitung jari," kata Halima
Jika mau tertib maka pemerintah kota Batam harus memberikan sanksi tegas, seperti denda ataupun hukuman kurungan.
"Jika hanya sebatas razia masker ataupun teguran maka masyarakat akan seperti ini terus," sambungnya.
Sementara itu seorang pedagang yang enggan menyebutkan namanya mengakui jika selama ini ia dan beberapa rekannya sudah jarang pakai masker.
"Lihat aja sendiri pedagang sebagian besar tidak pake masker, toh aman-aman saja hingga hari ini" ujarnya.
Mirisnya, ada beberapa penjual atau pembeli sayur mengenakan masker juga bukan sadar akan bahayanya covid-19, namun karena takut kena razia petugas Satgas atau aparat.
"Saya ini dari Belakang Padang sudah bawa masker, katanya sering razia makanya saya bawa tak tahunya biasa saja," ujar Hafis (30) salah satu pengunjung pasar.
Dia mengaku takut terkena razia karena menurut info yang beredar bisa kena sanksi push up, sanksi sosial, dan juga memakai rompi.
Ada juga warga yang masih menggunakan masker, tapi masker itu bukan di mulut namun dipasang di dagu.
Warga terkesan cuek dengan imbauan pemerintah terkait dengan penggunaan masker.
Padahal masker salah satu safety yang paling aman.
Melihat kondisi seperti ini, sepertinya Pemerintah Kota Batam harus ada tindakan yang lebih tegas lagi, bila perlu aturannya lebih ketat sehingga masyarakat tidak hanya merasakan takut saja, tapi bisa menjadi efek jerah dengan peraturan tersebut. (TRIBUNBATAM.id/Ronnye Lodo Laleng)