BATAM TERKINI

30 KK di Tanjung Sauh Bakal Direlokasi, Pjs Wali Kota Batam: Syarat KEK Tak ada Penduduk

Kehadiran KEK Tanjung Sauh dengan nilai puluhan triliun Rupiah ini pun, diakui Pjs Wali kota Batam Syamsul Bahrum harus berdampak pada warga sekitar.

TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi
TANJUNG SAUH - Rapat koordinasi membahas kelanjutan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Sauh, Selasa (24/11/2020). Sekitar 30 KK di sana bakal direlokasi untuk mendukung kelanjutan pembangunan proyek dengan nilai Rp 33 Triliun. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sekitar 30 Kepala Keluarga di Pulau Tanjung Sauh, Kota Batam, Provinsi Kepri bakal direlokasi.

Ini untuk mendukung kelanjutan pembangunan kawasan industri dan pelabuhan Tanjung Sauh.

Kehadiran investasi puluhan triliun Rupiah ini pun, diakui Pjs Wali kota Batam Syamsul Bahrum harus berdampak pada warga sekitar.

"Mengingat, di daerah KEK itu syaratnya tidak ada penduduk.

Yang ada, hanya penduduk pekerja dengan tinggal di dormitori atau mess. Jadi warga direlokasi. Harus diperhatikan nasibnya kedepan.

Biasa dilibatkan di pelabuhan atau industri," ujar Syamsul, Selasa (24/11/2020).

Ia menyarankan agar investor memberikan lokasi di Pulau Ngenang.

TANJUNG SAUH - Rapat rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pelabuhan Peti Kemas dan Kawasan Industri Tanjung Sauh, Selasa (24/11/2020) di Ruang Rapat Pimpinan Kantor DPRD Kota Batam.
TANJUNG SAUH - Rapat rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pelabuhan Peti Kemas dan Kawasan Industri Tanjung Sauh, Selasa (24/11/2020) di Ruang Rapat Pimpinan Kantor DPRD Kota Batam. (TRIBUNBATAM.id/ROMA ULY SIANTURI)

Lokasi pulau tersebut tidak terlalu jauh. Sehingga masyarakat tersebut tidak kehilangan mata pencaharian dan masih dengan suasana yang sama dengan Tanjung Sauh.

Diakuinya perlu dari awal dibuat MoU, antara investor dan pemerintah.

MoU dimaksud, terkait pemanfaatan tenaga kerja lokal.

Seperti yang diterpakan di Bintan. Dimana perusahaan mengakomodir tenaga lokal dan ada yang ikut pelatihan di China.

"Baik kalau dibuat MoU dari awal dengan kepala daerahnya untuk menerima tenaga kerja lokal.

Di Bintan, penduduk lokal, ada 87 orang dikirim training di China," katanya.

Ditempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Kota Batam, Ruslan Ali Wasyim meminta kepada perwakilan investor dari Panbil Group, tidak melupakan warga yang direlokasi.

Menurutnya, mereka harus dapat diterima bekerja di Tanjung Sauh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved